Kisruh Yayasan Dwijendra, Semua Pihak Diminta Hormati Proses Hukum

30 November 2018, 06:08 WIB
dwijendra
Kuasa Hukum Yayasan Dwijendra Nyoman Sudiantara bersama Ketua Yayasan Dwijendra memberikan keterangan pers

DENPASAR – Semua pihak yang berseteru di internal Yayasan Dwijendra, Bali diminta menghormati proses hukum baik perdata maupun pidana yang tengah berjalan. Penasehat Hukum Yayasan Dwijendra Nyoman Sudiantara, mengungkapkan hal itu menanggapi kisruh yang mendera yayasan yang menaungi sekolah dan universitas itu.

“Saya memiliki legal standing menjadi kuasa hukum Yayasan Dwijendra, jadi sekarang yang dikedepankan secara hukum,” tegas Sudiantara dalam konferensi pers di komplek Yayasan Dwijendra, Kamis 29 November 2018.

Menurutnya, ada pihak yang merasa menjadi pengurus yang sah namun tidak bisa menunjukkan legalitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebenarnya, Ketua Yayasan Dwijendra di bawah Ketua Made Sumitra Chandra Jaya masa jabatannya berakhir September lalu.

Hanya saja, karena melihat ada upaya-upaya dilakukan secara ilegal pihak tertentu untuk mengambil alih kepemimpinan, sehingga Chandra turun tangan kembali untuk menyelamatkan yayasan.

“Pak Chandra tentu punya alasan, karena melihat masalah ini masih berproses secara hukum baik perdata maupun pidana,” tegas dia. Karenanya, advokat senior itu, meminta semua pihak menghormati semua proses hukum yang sedang berjalan sampai memiliki kekuatan hukum tetap.

Di pihak lain, Candra dalam persoalan ini merasa dizalimi karena ada melihat ada provokasi yang kemudian menyeret mahasiswa dan dosen yang menyulut kemelut di yayasan. Bahkan, dia berencana akan melaporkan dosen-dosen yang diduga terlibat.

Candra juga menegaskan, kegiatan sekolah dan kampus yang sempat tersendat akibat kemelut ini, sudah kembali normal. Beberapa dosen yang sempat ikut dalam aksi sebelumnya, sudah menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf siap kembali menjalankan tugas sebagai doesn.

“Mereka menyadari bahwa salah ikut dalam kelompok yang teriak-teriak itu,” ucap Chandra. Selain itu, mahasiswa juga mengaku tidak sadar mereka sudah terprovokasi.

“Mereka sudah mengakui dan mengaku tanpa disadari sudah terprovokasi. Bahkan ketua BEM-nya juga menyadarinya,”sambung dia. Pasca pengumuman libur yang dikeluarkan pihak rektor, kini aktivitas kampus dan sekolah kembali berjalan normal. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini