Kabarnusa.com-Kemarau berkempanjangan yang melanda wilayah Kabupaten Jembrana sejak beberapa bulan belakangan ini, menyebabkan sejumlah desa mengalami krisis air bersih.
Untuk mengantasinya, pemerintah daerah turun tangan dengan mengirimkan air-air bersih dengan mobil tangki ke desa-desa yang dilanda krisis air. Namun usaha itu belum maksimal lantaran jumlah wilayah yang dilanda krisis air cukup banyak.
Lantaran krisis air terus berlanjut, hingga ke wilayah lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, salah satu anggota DPRD Jembrana dari Fraksi Hanura, I Komang Adiyasa langsung turun tangan.
Dengan menyiapkan beberapa unit mobil pik-up, berikut sejumlah drum dan tangki air plastik serta mesin penyedot air, tiap hari.
Air mengirimkan air ke masyarakat Kelurahan Tegalcangkring untuk dibagi-bagi secara gratis.
“Kita siapkan beberapa tenaga untuk menyuplai air ke masyarakat yang dilanda krisis air. Tentunya tenaga-tenaga tersebut tidak menerima bayaraan,” terang Adiyasa, Selasa (29/9) sore.
Daerah yang paling banyak memerlukan bantuan air adalah Lingkungan Bilukpoh Kangin, karena daerah tersebut merupakan dataran tinggi yang hingga kini belum terjangkau jaringan PDAM.
Namun dirinya telah mengusulkan dan memperjuangkan agar Lingkungan Bilukpoh Kangin bisa dipasang jaringan PDAM. Dirinya optimis pada Maret 2016 jaringan PDAM di wilayah tersebut bisa dipasang.
“Tiap hari kami biasa menyuplai air ke Bilukpoh kangin empat sampai lima mobil pik-up. Dengan saku kali angkut berisi 6 drum air,” ujar Ketut Suarna (38), salah seorang petugas pengirim air asal Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring, Mendoyo.
Biasanya air-air yang dibagi secara gratis kepada masyarakat tersebut diambil. Dari sungai dan bendungan yang airnya bersih untuk keperluan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk memasak dan minum warga biasanya memanfaatkan sumur yang sudah mulai mengering.(dar)