Yogyakarta – Semenjak pendemi virus corona atau Covid-19 melanda dunia
sektor pariwisata menjadi salah satu bisnis yang terkena imbasnya.
Sektor
pariwisata banyak yang terpukul akibat beberapa destinasi pariwisata yang
ditutup dan menjadi sepi pengunjung untuk memutus rantai wabah virus corona
sejak Februari 2020.
Namun, ada yang berbeda dengan suasana libur panjang bulan Oktober 2020 di
tengah pandemi covid 19 kali ini. Tidak seperti hari biasa, pada hari pertama
libur panjang Rabu 28 Oktober 2020, malam,terlihat sangat ramai pengunjung
yang memenuhi pedestarian trotoar sepanjang jalan Malioboro.
Sepanjang jalan yang menjadi manget pariwisata Yogyakarta ini, nampak
terjadinya lonjakan pengunjung wisatawan domestik. Meski begitu, para
wisatawan tetap sadar diri untuk memperhatikan protokol kesehatan yang
berlaku, seperti tetap memakai masker dan membawa handsanitizer.
Namun, untuk menerapkan social distancing atau jarak cukul sulit penerapannya,
karena banyaknya pejalan kaki yang berkelompok memenuhi jalan pedestarian
trotoar Malioboro.
Kendati seperti itu, petugas Satpol PP yang berjaga di kawasan Malioboro
selalu berkeliling dan menyuarakan untuk tetap memakai masker dan selalu
menjaga diri dengan menerapkan protokol covid 19.
Libur panjang seperti ini, menjadi angin segar bagi para pedagang untuk
menjajakan kembali barang dagangannya. Tidak hanya itu,beberapa hotel di
Yogyakarta pun fullbooked dengan adanya libur panjang ini.
Budi, pemilik toko Medina Batik Malioboro Yogyakarta, mengaku omset penjualan
meningkat 50 persen dibanding hari hari biasa saat pendemi corona.
Dia optimis, kondisi ini akan meningkat pada puncaknya di Sabtu dan Minggu
lusa. “Semoga keadaan akan tetap kondusif di tengah pandemi Covid-19,”
harapnya. (anp)