Pertamina Ajak Juara PGTC 2025 Padukan Tontonan MotoGP dengan Kearifan Lokal

PT Pertamina (Persero) memberi pengalaman komprehensif kepada 11 mahasiswa pemenang program PGTC 2025 mengunjungi sisi lain Mandalika

9 Oktober 2025, 07:43 WIB

Mandalika– PT Pertamina (Persero) memberikan pengalaman komprehensif kepada 11 mahasiswa pemenang program Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2025 dengan membawa mereka mengunjungi sisi lain Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Kunjungan ini tidak hanya berfokus pada kemeriahan ajang balap internasional MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, tetapi juga pada kekayaan tradisi dan budaya masyarakat Lombok.

Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan memperkenalkan warisan budaya lokal kepada Generasi Z (Gen Z), menegaskan peran mereka sebagai penjaga tradisi bangsa.

“Indonesia memiliki kekayaan dan keragaman budaya yang diakui dunia. Gen Z harus dikenalkan sejak dini agar bisa menjaga warisan budaya luhur bangsa,” ujar Fadjar.

Di sela hiruk-pikuk balapan, para pemenang PGTC 2025 dari berbagai perguruan tinggi ini diajak menyusuri beberapa ikon budaya dan religi. Perjalanan dimulai dari Museum NTB untuk mempelajari sejarah Pulau Seribu Masjid, dilanjutkan ke Islamic Center Lombok dengan menaranya yang megah.

Puncak eksplorasi budaya adalah kunjungan ke Desa Sade, perkampungan tradisional Suku Sasak yang masih mempertahankan rumah berlantai tanah dan anyaman bambu.

Fadjar menekankan kunjungan ke Desa Sade sejalan dengan semangat Pertamina. “Di sinilah, para mahasiswa melihat makna sejati dari inovasi berakar pada tradisi, nilai yang sejalan dengan semangat Pertamina menjaga keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan,” imbuhnya.

Ghifari Yajri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Juara Energynovation Ideas Competition PGTC 2025 menyatakan kekagumannya pada harmonisasi tiga sektor penting: Industri (MotoGP), Budaya (Desa Sade), dan Religius (Islamic Center).

“Lombok adalah contoh nyata bagaimana kemajuan dan kearifan lokal bisa berjalan beriringan,” kata Ghifari.

Senada, Nashfa Difa dari Universitas Mulawarman (Unmul) menyoroti proses asimilasi budaya antara Hindu dan Islam yang membuat tradisi lokal di Lombok menjadi unik.

Setelah menyelami kearifan lokal, rombongan juara PGTC 2025 bertolak ke Sirkuit Mandalika. Di sirkuit, mereka mendapatkan akses istimewa, termasuk memasuki area Paddock dan bahkan garasi Pertamina Enduro VR46 Racing Team, tim balap milik legenda MotoGP Valentino Rossi. Mereka juga berkesempatan menyaksikan balapan dari area Royal Box.

Pertamina juga memfasilitasi pertemuan para mahasiswa dengan pelaku UMKM lokal di area Energizing You Fest di dalam kompleks sirkuit, menunjukkan peran perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi lokal selama gelaran MotoGP.

Petualangan ditutup dengan melihat langsung operasional SPBU Modular yang menyuplai Pertamax Turbo untuk kendaraan di dalam sirkuit selama periode balapan.

Mengakhiri kunjungan, Fadjar menyimpulkan bahwa Mandalika telah menjadi simbol pertemuan antara olahraga, budaya, dan semangat muda. “Perjalanan ini menegaskan satu hal, energi bukan hanya soal bahan bakar, tapi juga tentang semangat, kolaborasi, dan inspirasi untuk membangun bangsa,” tutupnya. ***

Berita Lainnya

Terkini