KabarNusa.com,
Denpasar – Ujian Nasional tingkat SMA yang digelar hari ini mendapat
pengawasan ketat dari petugas pengawas yang didatangkan dari dosen
Perguruan Tinggi Negeri di Bali dan pengawas independen.
“Dosen
perguruan tinggi negeri ikut mengawasi seluruh proses UN baik di
tingkat SMA,SMK, MA tersebar di 9 kabupaten kota di Bali,” jelas jelas
Rektor Universitas Udayana Denpasar, Ketut Suastika di Denpasar, Senin
(14/4/2014).
Diharapkan, UN kali ini berjalan lancar dan jujur karena seluruh dosen dilibatkan dalam pengawasan secara aktif.
Kata
Suastika, pengawasan dilakukan untuk lebih menjamin kejujuran siswa
dalam mengerjakan UN serta mencegah terjadinya kebocoran soal.
Ditekankan,
masalah kejujuran siswa menjadi hal penting dalam mewujudkan output
lulusan sekolah yang bisa diandalkan di masyarakat.
Demikian pula, untuk penyelenggara UN dalam mewujudkan kualitas UN yang lebih baik lagi.
Upaya dalam mencegah praktek ketidakjujuran di UN dilakukan dengan menempatkan petugas pengawas yang terus memantau di lokasi.
Jika
ada indikasi pelanggaran maka pengawas independen bisa masuk ke
ruangan ujian untuk mengambil tindakan tegas sesuai aturan.
Pada UN kali ini, selain dosen sebagai pengawas independen, tidak ada yang diperbolehkan masuk ruangan.
Demikian
juga dengan pengawasan gudang temat penyimpanan soal UN ditempatkan
dengan pengamanan berlapis memakai kunci dan penjagaan kepolisian.
“Kami berani jamin tahun ini tidak akan terjadi kecurangan ataupun soal ujian rusak ataupun hilang,” katanya.
Untuk setiap sekolah, sambung dia, mendapat pengawasan minimal 2 orang polisi dan 2 orang dosen. (gek)