![]() |
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho/ist |
Denpasar – Penggunaan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kian meluas di Bali bahkan sampai akhir Mei 2020 tercatat 89.950 merchant mamanfatkan untuk transaksi pembayaran.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan itu saat menghadiri penutupan “Denpasar Innovation Day 2020”, Selasa 9 Juni 2020.
Sudah lebih dari 3 (tiga) bulan sejak Denpasar Innovation Day 2020 secara resmi dibuka 27 Februari lalu, dan sampailah pada penghujung rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kota Denpasar ke-232 ini.
Denpasar Innovation Day 2020 merupakan salah satu event memperingati hari jadi Pemerintah Kota Denpasar untuk menjaring solusi inovatif “Generasi Milenial” dari seluruh Bali dalam menciptakan karya inovasi yang berdampak pada kehidupan masyarakat luas.
Pada tahun ini mengambil tema “Innovation for Sustainable Development Goals in Industry 4.0 Era”.
Tema tersebut semakin relevan perannya di masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini di mana kita semua diharuskan untuk beradaptasi dengan tatanan hidup baru yang memerlukan inovasi-inovasi khususnya yang berbasis digital yang sejalan dengan sasaran era Industry 4.0.
“Saya lihat, antusias masyarakat untuk mengikuti event ini cukup tinggi khususnya para generasi milenial” ucapnya.
Bank Indonesia dalam penyelenggaraan Denpasar Innovation Day 2020 khususnya dalam memasifkan pemahaman serta penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui lomba video.
QRIS sendiri adalah standarisasi QR Code Pembayaran yang merupakan inovasi kebijakan dalam sistem pembayaran berbasis digital menggunakan smartphone yang bersifat contactless.
Kebijakan ini salah satunya didorong tingginya penetrasi penggunaan smartphone di Indonesia yang berdasarkan data dari We Are Social (2020) sudah mencapai 124% dari total populasi.
Bahkan terdapat orang Indonesia yang memiliki lebih dari satu smartphone.
Selain itu, digitalisasi transaksi yang bersifat contactless ini kedepannya akan menjadi sebuah keharusan dan menjadi salah satu unsur yang penting dalam tata kehidupan baru (new normal) di mana faktor cleanliness, health dan safety menjadi suatu pertimbangan utama.
Sampai dengan akhir bulan Mei 2020, telah disetujui sebanyak 36 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang dapat melaksanakan kegiatan pemrosesan transaksi QRIS.
Perluasan penggunaan QRIS juga senantiasa dilakukan di wilayah Bali, dimana pada akhir Mei 2020 telah mencapai 89,950 merchant atau meningkat sebesar 253% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019 yang tercatat sebanyak 25.483 merchant.
Peningkatan ini diatas rata-rata peningkatan nasional sebesar 99%. Selain itu, selama pendemi Covid-19, yaitu sejak 6 Maret hingga 29 Mei, penambahan jumlah merchant QRIS di Bali tercatat sebanyak 24.002 merchant atau 26,7% dari total merchant yang ada.
“Kami yakin merchant yang akan bergabung akan terus meningkat dan siap untuk bertrasnformasi secara digital. Kami juga mengharapkan masyarakat semakin siap untuk bertransformasi dengan ikut serta menggunakan pembayaran digital seperti QRIS,” imbuhnya.
Trisno mengapresiasi Pemerintah Kota Denpasar yang telah menyelenggarakan event dengan tema yang selain bersifat looking forward tetapi juga strategis dalam mempersiapkan tatanan kehidupan baru menghadapi pandemi Covid-19.
Juga dalam menyongsong Industri 4.0 yang semuanya memerlukan gebrakan inovasi-inovasi baru khususnya dalam penggunaan teknologi digital. (rhm)