AMSI Fokus Kembangkan Usaha dan Perbaiki Ekosistem Jurnalisme Digital

7 Maret 2021, 21:16 WIB

Konferensi Wilayah (Konferwil) AMSI Bali II di Kantor Diskominfos
Provinsi Bali, Renon, Minggu (6/3/2021)/Kabarnusa

Denpasar – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) tetap fokus untuk
pengembangan bidang usaha dan mendorong perbaikan ekosistem jurnalisme digital
atau yang ramah terhadap jurnalisme.

Ketua AMSI Wenseslaus Manggut menyatakan itu saat membuka Konferensi Wilayah
(Konferwil) AMSI Bali II di Kantor Diskominfos Provinsi Bali, Renon, Minggu
(6/3/2021).

Dikatakannya, AMSI didirikan pada tahun 2017 di Jakarta diawali dari 25
perusahaan media besar dengan tujuan untuk bisa mendorong aktif perusahaan
media di daerah.

Pihaknya menyambut baik Konferwil yang berkolaborasi bersama dengan Kominfos
yang memiliki konektivitas dan ekosistem digital di daerah.

“Bisnis media bukan organisasi profesi, tetapi organisasi perusahaan pers yang
fokus kepada usaha dan perbaiki ekosistem digital yang ramah jurnalisme
termasuk terhadap jurnalis.” ujar Wens.

Pada kesempatan itu Wens sapaanya, juga memaparkan saat ini AMSI beranggotakan
sekitar 350 media siber tersebar di 22 provinsi. Tujuh provinsi segera
menyusul lagi deklarasi.

Diharapkan, media-media nasional yang memiliki kantor atau biro di daerah agar
turut aktif menggairahkan kegiatan AMSI di wilayah.

Ditegaskan Wens, fokus AMSI ke depan bagaimana membangun mengembangkan bidang
usaha dan mendorong perbaikan ekosistem digital dan iklim jurnalismenya.

Saat ini, meskipun yang memproduksi konten adalah media namun perubahan begitu
cepat. Media tidak lagi menguasai distribusi konten. Distribusi konten justru
yang mengendalikan adalah platform seperti Google dan facebook.

“Kendali distribusi bisnis konten hanya 25 persen, sisanya yang memasarkan
adalah teman-teman di platform, google, mereka yang menguasai jalur distribusi
konten,” imbuhnya.

Lebih celakanya lagi, kata Wens, rumusan SEO dinilai tidak ramah jurnalistik
dan itu yang cukup mengganggu.

Judul berita mengejar clickbait sesuai SEO. Perubahan perilaku di kalangan
pembaca ada perubahan ekossitem pembaca seperti psikologi kerumunan itulah
yang mempengaruhi jurnalisme hari ini.

Untuk itu, harus mulai disusun, karena media-media mainstream sudah cukup
payah membersikan itu semua. Kemudian, bagaimana hubungan techcompany dengan
media itu seperti apa, juga harus dipertegas.

“Saya kira teman-teman AMSI bisa menjadi dirigen untuk mengelola ekosistem
digital supaya sehat santun dan turut melakukan pencegahan terhadap hoaks dan
hate speech atau ujaran kebencian,” imbuh Wens.

Amsi Bali menggelar koferensi wilayah II yang di gelar pada Minggu
(07/03/2021) bertempat di kominfos Provinsi Bali.

Acara dihadiri Ketua AMSI Pusat Wenseslaus Manggut, Ketua Komisi Informasi
Bali Made Agus Wirajaya, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik IB Ketut Ludra,
Anggota DPRD Provinsi Bali Rai Warsa, Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra, Ketua
Forum Komunikasi Antar Media Bali Bangkit I Nyoman Wirata.

Ketua Kominfos Provinsi Bali Gede Pramana dalam sambutannya dibacakan Kabid
Informasi dan Komunikasi Publik IB Ketut Ludra berharap, dengan konferensi
AMSI Bali ini, agar turut memperjuangkan kepentingan bagi kesejahteraan
masyarakat Bali.

“Media online menjadi sarana dalam rangka menjaga kesucian untuk mewujudkan
masyarakat yang cerdas,” katanya. Pada konferensi ini, pemerintah mendukung di
mana media online ini menjadi bagian yang tidak terpisah untuk mencerdaskan
masyarakat di provinsi bali.

Tidak lupa, dia berpesan agar media mencontohkan kepada masyarakat dalam
penerapan prokes yang sesuai dengan kebijakan pemerintah. “Kami meminta agar
perusahaan media membantu menyampaikan data kepada masyarakat agar menjadi
masayarakat yang cerdas,” Imbuhnya.

Sementara itu, dalam Konferwil II AMSI Bali terpilih sebagai Ketua I Nengah
Muliarta (Beritabali) dan Sekretaris Putu Suyatra (Baliexpress) dan Bendahara
Gede Adi Setiawan (Baliportalnews). (lif)

Berita Lainnya

Terkini