Angin Kencang Landa Lombok Tengah, Belasan Rumah Rusak

23 September 2021, 15:07 WIB

 

Angin Kencang melanda Lombok Tengah merusak 17 rumah warga /Dok.BPBD Lombok

Jakarta – Angin Kencang melanda wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengakibatkan 17 rumah warga rusak dengan mendampak tiga desa.

Tiga desa itu adalah Desa Monggas di Kecamatan Kopang, Desa Montong Terep dan Desa Mertak Tombok di Kecamatan Praya.

Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan turunnya hujan yang berlangsung pada Rabu (22/9/2021) pukul 22.00 WITA.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah terdapat satu warga mengalami luka akibat material bangunan dan 28 KK terdampak peristiwa ini. 

Pihak BPBD Kabupaten Lombok Tengah juga telah menerjunkan tim untuk melakukan pendataan dan melakukan evakuasi terhadap korban luka.

Petugas gabungan terdiri dari BPBD Provinsi NTB, BPBD Kabupaten Lombok Tengah, unsur TNI-POLRI dan warga sekitar bergotong royong membersihkan puing pohon tumbang dan material yang terbawa saat terjadi peristiwa ini. 

Warga yang terdampak akan mendapat bantuan bahan bangunan dari pemerintah setempat. Kondisi terkini di lapangan, dilaporkan cuaca saat ini sudah kondusif.

Berdasarkan informasi BMKG yang dirilis Rabu (22/9) sepekan ke depan, hampir sebagian wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang. 

Daerah-daerah tersebut yaitu, Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. 

Wilayah lainnya, yaitu Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

BNPB menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi.

BNPB mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi.(Miftach Alifi)

Berita Lainnya

Terkini