Bangun IKN, Presiden Ingin Pemerataan Pembangunan Tidak di Satu Pulau

Pemerataan pembangunan yang tidak terpusat di satu pulau kata Presiden Jokowi adalah yang hal yang ingin diwujudkan dari pembangunan Ibu Kota Nusantara IKN.

19 Oktober 2022, 06:39 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan dibangunnya Ibu Kota Nusantara IKN untuk mewujudkan keadilan dengan pemerataan pembangunan tidak hanya di satu pulau.

Menurut Presiden Joko Widodo atau Jokowi Indonesia memerlukan keadilan ekonomi, mengingat ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan.

“Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” tegas Presiden Jokowi pada kegiatan Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Selasa, (18/10/2022).

Lebih lanjut diungkapkan, Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris.

Karenanya, melalui pembangunan IKN, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.

Konsep dibangun di IKN Nusantara sebagai kota pintar masa depan berbasis alam dengan 70 persen area di IKN merupakan area hijau.

Sumber energi di IKN nantinya berasal dari energi terbarukan atau renewable energy.

Termasuk dalam hal transportasi, Kepala Negara menyebut pemerintah akan mengembangkan teknologi kendaraan otonom berbasis listrik atau autonomous vehicle (AV).

“Kemudian 80 persen transportasinya adalah transportasi umum, autonomous vehicle, tanpa awak dan tanpa supir.

Jadi yang kita hargai di sana adalah pejalan kaki, yang kita hargai di sana adalah orang yang senang naik sepeda.

‘Ten minutes city,_ jarak tempuh kemana-mana itu adalah ada dalam 10 menit,” kata Presiden.

Budaya kerja yang akan dibangun di IKN nantinya adalah budaya kerja produktif. Budaya tersebut, kata Presiden, dapat diwujudkan dengan didukung tata kelola dan manajemen yang baik, serta implementasi teknologi yang mumpuni.

“Smart living, smart city, layanan masyarakat lewat aplikasi, akta lahir, akta nikah lewat handphone, paperless. Ini yang ingin kita bangun,” tandasnya. ***

Berita Lainnya

Terkini