Belanja Pengunjung di Ubud Writers Diperkirakan Capai Rp11,5 Miliar

15 November 2018, 22:39 WIB

ubud

UBUD – Ajang Ubud Writers & Readers Festival 2018 memberi kontribusi sekira Rp11,5 Miliar dari pembelanjaan yang dikeluarkan pengunjung selama berlangsungnya kegiatan.

Kegiatan ini sukses diselenggarakan 24-28 Oktober lalu sebagai wadah berbagi ide, gagasan, dan inspirasi sehingga melalui lebih dari 200 program ini akan hadir kembali pada tahun depan. Ajang internasional ini,akan kembali digelar 23-27 Oktober 2019.

Tahun ini, UWRF menghadirkan penyair paling dicintai di Indonesia penerima Lifetime Achievement Award UWRF 2018 Sapardi Djoko Damono hingga lima penulis emerging yang karya-karyanya lolos kurasi Seleksi Penulis Emerging Indonesia UWRF 2018.

Selain itu, ada pula nama-nama besar dunia sastra nasional maupun internasional seperti Dee Lestari, Leila S. Chudori, Aan Mansyur, Avianti Armand, HanifKureishi, Reni Eddo-Lodge, Geoff Dyer, Anuradha Roy tampil berdampingan bersama para sutradara, seniman, penari, pegiat seperti Djenar Maesa Ayu, Kamila Andini, Innosanto Nagara,Tishani Doshi, Wanggi Hoed, Gillian Triggs, Yeb Sano,dan masih banyaklagi.

Sosok-sosok inspiratif yang telah berkiprah di dunia politik seperti Susi Pudjiastuti, Marty Natalegawa, danYenny Wahid pun ikut berbagi dalam Festival. UWRF mengemas 70 Main Program berupa panel diskusiyang digelar di tigavenueutamayaitu Indus Restaurant, Taman Baca, dan NEKA Museum.

Untuk program lain seperti acara spesial, lokakarya, pemutaran film, peluncuran buku, pemeran seni, pertunjukkan musik, Festival telah melibatkan lebih dari 40 lokasi lain seperti restoran, kafe, hotel, sekolah, dan museum di Ubud dan sekitarnya.

Tahun ini, Festival berhasil mendatangkan sekitar 25.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Menurut data yang dihimpun tim UWRF, Festival juga ikut berkontribusi senilai lebih dari Rp11,5 miliar, yang dikeluarkan oleh para pengunjung festival selama enam hari untuk biaya akomodasi di banyak penginapan, transportasi, restoran, spa, souvenir, museum, galeri, dan acara budaya di Ubud dan sekitarnya.

Mengusung tema ‘Jagadhita’ atau ‘The World We Create’, UWRF 2018 memberikanruangbagi para pencinta sastra maupun penggemar seni untuk bebas berekspresi dan saling berkolaborasi.

Sebagai contoh, dalam sesi Sink It! yang menghadirkan Susi Pudjiastuti, para peserta Festival yang tidak mendapat tempat untuk duduk bersedia untuk berdiri sepanjang acara demi mendengarkan inspirasi yang dibagikan Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Selain itu, masih banyak sesi panel diskusi menarik lainnya, sepert iMediating Islam,Twenty Years Later, hingga Climate Campaigner. Ada pula sesiOff Limits, di mana para penulis muda Indonesia yang selama ini bergelut dengan topik-topik yang dianggap tabu di Indonesia berbagikisah perjuangan dan harapan mereka.

“Dukungan bisa dilakukan dalam banyak cara dan bentuk, tetapi diam saja bukanlah sebuah dukungan,” ujar penulis novel pemenang penghargaan Norman Erikson Pasaribu. Norman sendiri adalah salah satu dari 12 penulis Indonesia yang terpilih untuk mewakili Indonesia dalam London Book Fair 2019.

Nama dua belas penulis ini telah diumumkan secara resmi dalam jamuan makan malam spesial di sela penyelengaraan UWRF. Sebelas nama lainnya termasuk Agustinus Wibowo, Dee Lestari, Leila S. Chudori, Laksmi Pamuntjak, dan Intan Paramadhita pun pernah berbagi inspirasinya dalam UWRF.

“Memperluas kesempatan bagi para penulis Indonesia, mempromosikan budaya Indonesia, dan mendukung para penulis lokal agar lebih dikenal masyarakat, selalu menjadi misi kami,” ujar Founder & Director UWRF Janet De Neefe pada perayaan ulang tahun ke-15 Festival di Casa Luna.

“Dengan Indonesia sebagai negara fokus di London Book Fair tahun depan, masa depan sastra Indonesia di mata dunia terlihat semakin cerah,” lanjut Janet DeNeefe.

“Kami merasa bangga telah mendukung ratusan penulis dan cendekiawan Indonesia selama 15 tahun ini. Kami pun sangat bersemangat dengan apa saja yang sekiranya bisa kami raih dalam 15 tahun ke depan. Sampai jumpa kembali dalam festival tahun ke-16 kami pada 23-27 Oktober 2019”. (des)

Artikel Lainnya

Terkini