Kabarnusa.com – Omed-omedan , tradisi usai Nyepi yang digelar muda mudi di Banjar Kaja Desa Pekraman Sesetan, Denpasar akan tetap dileastrikan karena selain warisan leluhur yang unik juga diharapkan menjadi daya tarik pariwisata.
Menurut Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, omed-omedan merupakan salah satu bentuk pelestarian warisan budaya.
“Kami harapkan melalui kegiatan ini dapat melestarikan budaya omed omedan dengan melibatkan seka teruna,” ujarnya saat penyerahan Penghargaan Pramabudaya terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini kepada Bendesa Adat Br. Kaja Minggu 22 Maret 2015.
Rai Mantra sekaligus membuka Sesetan Haritage Omed Omedan Festival yang digelar Br. Kaja, Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra juga berkesempatan meninjau stan peken paiketan krama Sesetan.
Pelaksanaan Sesetan Haritage Omed Omedan Festival yang rutin dilaksanakan sehari setelah perayaan hari suci Nyepi.
Pelaksanaan omed omedan ini diikuti 150 teruna teruni yang ada di Br. Kaja. Serta seluruh teruna teruni wajib unutk meningikutinya, karena ini merupakan tradisi sakral yang harus dilestarikan.
Kata Rai Mantra, selain pelestarian budaya leluhur yang sakral ini. Omed omedan juga merupakan salah satu kegiatan budaya untuk mendukung Kota Denpasar sebagai Kota Budaya.
Dalam pelaksanaan omed omedan kali ini mengangkat tema “Samudramanthan yang berarti sinergi dalam meraih cita dan tujuan”.
Kelian Adat Br. Kaja Sesetan I Made Sukaja mengharapkan kegiatan pelestarian budaya ini terus ditingkatkan baik dari pelaksanaannya.
Sukaja berharap ke depannya akan terus diharapkan sehingga budaya yang peninggalan leluhur ini tetap lestari.
Disamping melaksanakan kegiatan omed omedan pihaknya juga melaksanakan pasar/peken paiketan krama Sesetan yang menawarkan berbagai produk baik makanan tradisional sampai pada fashion. (gek)
