Denpasar – Mayor Jenderal TNI Komaruddin Simanjuntak yang kini menjadi Pangdam IX/Udayana mengajak semua pihak untuk menjaga Bali yang sejatinya tidak hanya milik masyarakat Bali namun milik seluruh masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaiknya di saat prosesi tradisi di Kodam, setiap pergantian pejabat baru dilaksanakan rangkaian tradisi Tepung Tawar dan penciuman Pataka.
Mayjen Komaruddin disambut Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko yang menyerahkan tongkat komando sebagai Pangdam Udayana. Mayjen Kustanto selanjutnya dipercaya menjadi Pangdam V/Brawijaya, Jawa Timur.
“Terima kasih kepada rakyat Bali, NTB dan NTT yang sudah menerima saya sebagai warga Kodam IX/Udayana,” ujarnya, Selasa (11/4/17). Bagi alumnus Akmil 1985 itu, bertugas di Bali merasa sudah tidak asing lagi. “Saya pernah jadi Dandim Badung dan Kasrem Wira Satya,” ujar Pangdam Komaruddin.
Setelah menjat orang nomor satu di Kodam Udayana, dia menegaskan pada Program 100 hari, mengawali tugasnya akan melakukan pembenahan ke dalam dengan melihat kondisi dan situasi Bali, NTB dan NTT.
Mantan Kasdam II/Sriwijaya ini, menegaskan nantinya akan berada di wilayah perbatasan dan tidur bersama prajurit sehingga tahu betul kondisi serta situasinya sehingga bisa diantisipasi. Setelah itu dilanjutkan ke wilayah NTB dan terakhir di Bali.
“Bali jadi agenda tersendiri bagi kami karena menjadi tujuan wisata dunia dan harus dijaga. Bali ini bukan hanya milik orang Bali tapi punya orang Indonesia atau NKRI sehingga semua harus menjaganya,” tegas mantan Aster Kasad itu.
Sebelum tiba di Makodam Udayana, Komaruddin mengikuti tradisi Tepung Tawar dilaksanakan di Base Off Lanud Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung.
Tradisi itu mengandung makna sebagai penolak segala rintangan dan bala bencana serta mensucikan secara lahir bathin bagi pejabat baru. Harapannya, agar dalam mengemban tugas terhindar dari segala rintangan, gangguan dan marabahaya serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Tradisi selanjutnya yaitu penciuman Pataka dilaksanakan di Makodam sebagai tanda pengukuhan menjadi Prajurit Kodam IX/Udayana yang memiliki lambang kebesaran dan panji-panji kehormatan berupa Pataka Kodam IX/Udayana (Praja Raksaka) yang mengandung makna sebagai Prajurit pelindung dan pengayom rakyat. (rhm)