Modus Baru Penipuan Lelang Online Catut Pegadaian, Yuk Kenali Ciri-cirinya

Para pelaku yang mencatut PT Pegadaian seperti baru-baru ini adanya informasi mengenai lelang atau penjualan barang dengan harga murah secara online kerap memanfaatkan media sosial seperti Instagram, facebook dan Twitter.

27 Juni 2023, 09:52 WIB

DenpasarMedia sosial atau medsos baik Instagram, Facebook, Twitter, maupun jejaring pesan seperti SMS, Whatsapp maupun Telegram kerap dimanfaatkan para pelaku yang mencatut PT Pegadaian seperti baru-baru ini adanya informasi mengenai lelang atau penjualan barang dengan harga murah secara online.

Karenanya, masyarakat diingatkan agar selalu berhati-hati jika mendapat informasi mengenai lelang atau penjualan barang dengan harga murah secara online mengatasnamakan Pegadaian.

“Baru-baru ini ditemukan modus penipuan yang mengatasnamakan Pegadaian yaitu penipuan berkedok lelang, undian berhadiah, serta rekrutmen tenaga kerja yang mencatut nama Pegadaian,” tutur Kabag Humas Pegadaian Kanwil VII Denpasar Komang Hary Wibawa, S.E, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa 27 Juni 2023.

Untuk itu, pihak Pegadaian terus menghimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam menyikapi dan jangan mudah tergiur dengan hadiah besar.

Pelaku melancarkan modusnya dengan membuat grup Telegram yang mengatasnamakan Pegadaian, PT Pegadaian, atau PT Pegadaian (Persero).

“Ia menawarkan berbagai barang berharga mulai dari mobil, sepeda motor, emas, handphone, laptop atau barang berharga lainnya,” sambung Komang Hary Wibawa yang sebelumnya hadir pada Media Gathering Pegadaian bersama awak media bertempat di Gade Cafe Denpasar, Senin 26 JUni 2023

Komang Hary Wibawa lanjut memaparkan bagaimana pelaku melancarkan aksinya dengan lebih dahulu partisipan yang tergabung dalam grup ditawari berbagai barang lelang dengan iming-iming harga murah.

“Kemudian mereka diminta melakukan pemesanan, selanjutnya mentransfer dana sesuai harga barang yang dipilih,” jelas Komang Hary Wibawa.

Guna meyakinkan calon korban, pelaku tidak segan-segan membuat kartu identitas seperti KTP, NPWP, bahkan kartu identitas karyawan (ID Card) palsu.

Sejumlah materi iklan baik poster maupun video asli Pegadaian pun dicatut agar calon korban terkecoh. Selain itu ditayangkan pula chat atau video testimoni seolah-olah transaksi benar-benar ada.

Sekali lagi, masyarakat berhati-hati dan waspada dengan maraknya modus penipuan lelang online yang mengatasnamakan Pegadaian.

Komang Hary Wibawa membagikan tips agar terhindar dari tindak penipuan. Caranya yaitu pastikan informasinya benar dan masuk akal, kemudian cek apakah informasi tersebut berasal dari sumber yang terpercaya, serta lakukan ricek dengan mengkonfirmasi kanal resmi perusahaan yang sebenarnya.

“Tidak hanya itu saja, upaya penipuan juga dilakukan dengan dalih atau modus nasabah Pegadaian mendapatkan undian berhadiah, yang mana nasabah diharuskan mentransfer sejumlah uang untuk biaya administrasi,” tuturnya.

Tidak hanya dua modus itu saja, pelaku juga ada yang menggunakan modus perekrutan tenaga kerja Pegadaian yang bekerja sama dengan travel perjalanan.

Dalam modus ini, calon mangsa akan disuruh mentransferkan uang untuk biaya akomodasi perjalanan, jika calon mangsa sudah dinyatakan diterima bekerja di Pegadaian.

“Nah, setelah ditransfer, nomor hp calon mangsa akan diblokir oleh pelaku, sehingga calon mangsa tidak bisa konfirmasi kelanjutan proses rekrutmen tersebut,” ungkapnya.

Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan harga murah dan mentransfer uang secara gegabah.

Silakan melakukan konfirmasi Call Center Pegadaian di nomor 1500 569 atau Whatsapp : 0811 1500 569 Saran, kritik, dan keluhan dapat disampaikan melalui e-mail atau telepon customer care berikut di (021) 8581 162 / (021) 8063 5162 dan email customer.care@pegadaian.co.id.
“Masyarakat dapat pula melakukan konfirmasi ke website www.pegadaian.co.id atau akun media sosial resmi perusahaan,” tambah Komang Hary Wibawa.

Sebagai informasi, Pegadaian melakukan lelang barang jaminan gadai yang jatuh tempo di Kantor Cabang Pegadaian, atau bazar/pameran resmi perusahaan.

Pegadaian pun terus berkomitmen untuk memberantas tindak penipuan berkedok lelang online mengatasnamakan perusahaan yang dapat merugikan masyarakat.

“Per 31 Mei 2022 Pegadaian telah berhasil men-take down 7.625 link/tautan ilegal yang disinyalir disalahgunakan sebagai alat tindak kejahatan,” tutup Komang Hary Wibawa. ***

Berita Lainnya

Terkini