Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX (foto:tempo) |
Kabarnusa.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan permintaan maaf tidak bisa turut memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX sebelum dikebumikan ke peristirahatan terakhir di makam keluarga Astana Girigondo, Kulonprogo, Yogyakarta.
Sejak pagi hingga siang, para pelayat hilir mudikm memadati Puro Pakualaman guna memberikan doa dan penghormatan terakhir kepada mendiang Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX, Minggu (22/11/2015).
Mendagri Tjahyo KUmolo, menyampaikan permintaan maaf, Presiden Jokowi tidak bisa memberikan penghormatam terakhir kepada Paku Alam IX, secara langsung karena tengah menghadiri urusan negara.
“Presiden Jokowi menyampaikan turut bela sungkawa, beliau tidak bisa hadir karena sedang ada tugas negara,” katanya di awal sambutan.
Seusai Tjahjo Kumolo membacakan sambutannya, dilakukan pembacaan doa dan jenazah langsung dibawa keluar dari pendopo menuju mobil jenazah. Rombongan pun dilepas dengan diikuti ratusan pelayat.
Di antara pelayat yang hadir adalah mantan Wakil Presiden RI Boediono. Sekira 10 menit Boediono masuk ke ruang utama pedopo Puro Pakualaman tempat di semayamkannya jenazah Paku Alam IX.
Boediono turut melaksanakan salat jenazah bersama rombongan.
“Saya sering ketemu beliau saat masih menjabat wapres, apalagi kalau ke Jogja, pasti ketemu,” katanya, kepada awak media..
Di mata Boediono figur Paku Alam merupakan pribadi baik dan layak dijadikan panutan.
“Saya berdoa agar perjalanan beliau menghadap Tuhan berjalan lancar,” harapnya dilansir Berita Jogja.
Selain Boediono, sejumlah perwira tinggi TNI/Polri juga tampak hadir melayat almarhum Raja Kadipaten Pakualaman itu. Tak terkecuali para kerabat Puro dari luar kota, para pejabat pemerintahan, swasta, hingga masyarakat umum Yogyakarta.
Jenazah Paku Alam IX akan diberangkatkan pukul 12.30 WIB ke areal Makam keluarga Paku Alam di Astana Girigondo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. (ari)