Pj Gubernur Mahendra Jaya Ajak BPD Bali Gotong Royong Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem di 2024

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali diharapkan Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya turut bergotong-royong dalam mengatasi kemiskinan ekstrem agar tuntas di tahun 2024

26 September 2023, 06:49 WIB

Denpasar – Penjabat (Pj) Gubernur S.M. Mahendra Jaya mengajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali bergotong-royong sehingga kemiskinan ekstrem agar bisa tuntas di tahun 2024.

Mahendra Jaya menyampaikan
ajakan saat menerima Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma di Ruang Tamu Gubernur Bali, Senin 25 September 2023.

Sebagai Pj. Gubernur, Mahendra Jaya membutuhkan informasi yang pastinya akan sangat membantunya dalam menentukan langkah ke depan.

Dari paparan yang disampaikan Sudharma, ia menilai program BPD Bali selama ini sudah nyambung dengan pemerintah daerah.

Disebutkan, contoh yang menjadi atensi adalah kemiskinan ekstrem yang ditargetkan bisa tuntas pada tahun 2024.

Tak hanya yang masuk kategori ekstrem, saya ingin kemiskinan secara keseluruhan bisa segera dituntaskan.

“Caranya ya dengan gerakan ‘ngrombo’ (gotong-royong) ” tandasnya lagi.

Dengan gerakan ini, ia optimis kemiskinan ekstrem sebesar 0,54 persen akan bisa secepatnya dituntaskan.

Selain program pengentasan kemiskinan ekstrem, Mahendra Jaya juga mengharapkan BPD Bali membantu permodalan generasi milenial yang ingin terjun dalam dunia kewirausahaan.

Pada pertemuan itu, Dirut Nyoman Sudharma hadir bersama seluruh jajaran Komisaris dan Direksi BPD Bali.

Nyoman Sudharma memaparkan sejumlah hal yang berkaitan dengan perkembangan BPD Bali. Untuk permodalan, Pemkab Badung tercatat sebagai pemegang saham terbesar yaitu Rp. 850 milyar lebih, disusul Pemprov Bali pada urutan kedua dengan jumlah saham Rp. 719 milyar lebih.

“Pemprov tetap masuk sebagai pengendali karena penyertaan modal sebesar minimal 25 persen telah terpenuhi,” sebutnya.

Sebagai lembaga keuangan yang sahamnya bersumber dari pemerintah daerah, BPD Bali punya tanggung jawab untuk turut berperan aktif dalam pembangunan.

Sejauh ini, BPD Bali banyak mengalokasikan dana CSR untuk penguatan desa adat. Sejalan dengan itu, tanggung jawab membangun Bali juga diimplementasikan dalam program lain seperti bedah rumah, penguatan UMKM dan penyaluran KUR.

“Kami baru ‘ngrombo’ pembangunan 284 bedah rumah di Buleleng. Satu bedah rumah menghabiskan dana Rp. 20 juta dan BPD Bali membantu 30 persen,” ungkapnya.

Untuk penguatan usaha kecil dan menengah, berkolaborasi dengan Dekranasda, BPD Bali membina 48 UMKM. Mengakhiri paparannya, Sudharma mohon arahan dan masukan Pj. Gubernur Mahendra Jaya terkait program kerja BPD Bali selanjutnya.

Menanggapi harapan Pj. Gubernur, Sudharma menyampaikan BPD Bali memiliki program Mesari khusus diarahkan membantu permodalan kalangan milenial yang ingin menekuni dunia usaha.

Pada pertemuan itu, Pj. Gubernur Mahendra Jaya didampingi sejumlah pimpinan OPD yaitu Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali I Wayan Serinah, Kepala Biro Umum dan Protokol I Wayan Budiasa, Sekretaris BPKAD dan Bapenda Bali.***

Artikel Lainnya

Terkini