Sumbang 14,8 Persen PDRB Bali, BPPA Diminta Bantu Serap Produk Pertanian

17 November 2019, 17:07 WIB
Wakil Gubernur Bali Cok Ace saat menghadiri pelantikan pengurus Bali Purchasing Profesional Association (BPPA) periode 2019-2024

Badung – Pengurus Purchasing Profesional Association (BPPA)diminta membantu penyaluran produk pertanian ke pariwisata mengingat sumbangan sektor ini masih kecil sekira 14,8 persen dari total PDRB Provinsi Bali.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan harapannya itu saat melantik secara resmi Pengurus Bali Purchasing Profesional Association (BPPA) Periode Tahun 2019—2024 yang dirangkaikan dengan pelaksanaan HUT BPPA ke 6 di Singaraja Hall, BNDCC, Nusa Dua, Sabtu (16/11/2019).

Cok Ace, sapaan akrabnya, kemudian berharap BPPA sebagai satu-satunya lembaga yang mewadahi purchasing sebagai mediator suplier dalam memasarkan produknya, bisa membantu menyalurkan produk-produk pertanian Bali khususnya ke sektor pariwisata seperti hotel dan restoran.

Baik dengan membantu memberikan bimbingan dari segi kualitas maupun kemasan, sehingga bisa diterima pasar sektor pariwisata. “Dari total PDRB Bali, sektor pertanian hanya mengisi sekitar 14, 8 %. Jika terus seperti ini, pertanian bisa ditinggalkan pelakunya,” katanya mengingatkan.

Kedepan,pihaknya berharap peran BPPA agar bisa membantu para pelaku pertanian dengan menyalurkan produk-produknya ke sektor pariwisata.

“Sehingga pariwisata juga bisa memberi manfaat kepada pertanian, mungkin dengan memberi pelatihan guna perbaikan kualitas maupun packaging sesuai permintaan pasar sektor pariwisata, ” ucapnya.

Diketahui, PHRI adalah asosiasi para pemilik hotel dan restoran, jadi pengelolaan belum tentu dilakukan sendiri. Disinilah para pemilik hotel dan restoran tersebut membutuhkan tenaga manajemen yang salah satunya adalah bagian purchasing.

Keberadaan purchasing yang tergabung dalam BPPA sangat strategis bagi anggota PHRI. Saat ini perbandingan Anggota BPPA dengan keberadaan hotel baru sekitar 10 %, yakni anggotanya sekitar 300 orang sedangkan di Bali terdapat lebih dari 3.000 hotel.

Karenanya, Wagub Cok Ace mengajak para purchaser-purchaser untuk ikut terlibat sebagai anggota, agar semakin menambah informasi perkembangan yang terjadi.

BPPA merupakan urat nadi perusahaan, oleh karena itu saya anjurkan yang belum masuk untuk ikut serta. Para pemilik hotel dan jasa wisata lainnya sangat tergantung pada BPPA, oleh karena itu semoga bisa bekerja dengan baik.

“Bisa menjadi wadah untuk bertukar Informasi terkait produk-produk baru dan kiat-kiat dalam memajukan hotel tempatnya bekerja,” demikian Cok Ace.

Melalui Surat Keputusan PHRI Nomor 002/SK/PHRIBPDBALI/XI/2019 tentang Pengesahan Pengurus BPPA Periode 2019 – 2024, diantaranya ditetapkan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sebagai Penasehat, dan Ketua BPPA dijabat Komang Masyani.

Ketua BPPA Terpilih Komang Masyani memaparkan visinya diantaranya kedepan berencana menggagas pelatihan-pelatihan, melalui pelatihan bisa menilai purchasing yang memiliki kompetensi.

“Sehebat-hebatnya seorang purchasing, saat berada ditempat baru harus kembali belajar, disinilah pentingnya pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan mereka,” imbuhnya.

BPPA akan selalu berkomitmen mendukung program pemerintah, contohnya UMKM yang diundang pada pameran saat ini sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun. Ia Ingin BPPA bisa mencetak para purchasing handal yang bisa direkomendasikan saat ada yang membutuhkan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini