Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia, Wagub Bali: Aman dan Baik-baik Saja

24 Februari 2021, 20:39 WIB
wagub%2Bcok%2Bace
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace saat
menerima suntikan vaksin covid-19 sekaligus menandai tahap kedua program
vaksinasi di Provinsi Bali/ist.

Denpasar – Vaksinasi Covid-19 bagi mereka yang lanjut usia atau Lansia
bukanlah sesuatu yang menakutkan setelah diikuti prosesnya semua aman dan
baik-baik saja.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati
atau Cok Ace saat menerima suntikan vaksin covid-19 sekaligus menandai tahap
kedua program vaksinasi di Provinsi Bali.

Vaksinasi dilakukan di RS Bali
Mandara (RSBM), Sanur, Denpasar, Rabu (24/2/2021).

Cok Ace, bersyukur diberikan kesempatan mendapatkan suntikan vaksin tahap
kedua yang secara prioritas akan menyasar masyarakat kategori lansia tersebut.

Menurutnya, banyak yang membayangkan bahwa vaksinasi (covid-19,red) untuk
lansia itu menakutkan.

“Namun setelah diikuti prosesnya aman-aman saja. Tidak ada mual, pusing-pusing
dan semua baik-baik saja,” tegas mantan Bupati Gianyar setelah setelah masa
observasi pasca menerima suntikan.

Tokoh Puri Ubu itu mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengikuti proses
vaksinasi covid-19 yang diprogramkan pemerintah dan mendukung penuh upaya
pemulihan pasca pandemi.

“Ngiring divaksin, agar Bali gelis aman dan sehat,” Cok Ace menegaskan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menjelaskan vaksinasi
tahap kedua tersebut utamanya akan menyasar para lansia dan sektor pelayanan
publik.

“Bisa pejabat negara, anggota dewan, ASN, pelaku pariwisata hingga pedagang
pasar, semuanya masuk kategori pelayan publik,” tukas Suarjaya.

Vaksinasi kepada pejabat publik seperti Wagub dan sosok pejabat publik dan
tokoh masyarakat lainnya menurut Suarjaya, juga sebagai suatu bentuk
pesan kepada masyarakat bahwa vaksin bukanlah suatu yang patut ditakutkan.

“Sosok pejabat publik serta tokoh masyarakat, yang diantaranya juga masuk
kategori lansia tersebut menunjukkan bahwa kita tidak perlu takut di-vaksin.
Semua harus turut divaksin agar lebih aman dan imun terhadap covid-19,” ujar
Suarjaya.

Orang yang telah divaksin kemungkinan terinfeksi covid-19-nya tiga kali lebih
rendah dari orang yang tidak memperoleh vaksin. Meski demikian, masih harus
tetap mengikuti protokol kesehatan, tetap tidak boleh abai.

Kata Suarjaya vaksin ini, memberikan kekebalan pada setiap orang dan
masyarakat agar kita memiliki kekebalan komunitas atau herd imunity.

Suarjaya juga menjelaskan bahwa untuk mencapai tingkat imunitas tertinggi,
dari penelitian yang telah dilakukan butuh waktu selama 4 minggu sejak vaksin
disuntikkan.

Sehingga diharapkan dengan vaksinasi kedua, akan ada booster atau
muncul kekebalan tambahan.

Bersamaan dengan Wagub Cok Ace, nampak pula turut menerima suntikan vaksin
pada kesempatan tersebut Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bali Trisno
Nugroho, Kepala Ombudsman Perwakilan Bali Umar Ibnu Al Katab, Kepala LLDIKTI
Wilayah VIII I Nengah Dasi Astawa, serta Bendesa Agung/Ketua MDA Provinsi Bali
Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet.

Selain itu, Gubernur Bali periode 1998-2003 dan 2003-2008 Dewa Made Beratha
juga hadir menerima dosis vaksin berjenis sinovac yang dikirim PT Biofarma
tersebut.

Sebelum mendapatkan suntikan vaksin, para penerima akan diarahkan dahulu untuk
mengecek kondisi tubuh serta mendapatkan proses screening untuk mengetahui
riwayat kesehatan serta alergi yang dimiliki.

Setelah proses penyuntikan, penerima vaksin akan menjalanai proses observasi
selama 30 menit untuk melihat ada tidaknya efek samping terhadap penerima.

Sesuai rencana, vaksinasi tahap kedua di Bali ini akan menyasar sebanyak
663.169 oarang.

Mereka yang akan mengikuti vaksinasi tahap kedua adalah Lansia 340.683
sasaran, pendidik 79.185 sasaran, pedagang pasar 75.757 sasaran, tokoh agama
1.240 sasaran, DPRD 411 sasaran, dan aparatur sipil negara (ASN) 54.444
sasaran.

Selain itu, aparat keamanan 23.201 sasaran, pelayanan publik 53.582 sasaran,
transportasi publik 27.554 sasaran, atlet 50 sasaran, serta petugas
pariwisata, hotel, dan restoran sebanyak 7.062 sasaran. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini