Kabarnusa.com – Kasus HIV/AIDS di Kota Denpasar Bali diperkirakan telah menyerang mereka sejak usia dini atau yang masih duduk di bangku sekolah.
Dalam rangka HUT ke 50th , Perhimpunan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) berkerjasama dengan Pemerintah Kota Denpasar menyelenggarakan penyuluhan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS bagi Siswa-Siswi SMA/SMU se-Kota Denpasar, Sabtu (23/1/2016) di Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang.
Kegiatan ini dihadiri Penjabat Walikota Denpasar A.A. Gede Geriya sekaligus membuka kegiatan penyuluhan.. Hadir juga dalam kesempatan ini Sekda Kota Denpasar A.A.N Rai Iswara, Ketua PERDOSKI Cabang Bali Dr.dr. A.A. Gde Putra Wiraguna dan Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini.
HIV/AIDS merupakan suatu serangan biologis terbesar di abad ini, dimana HIV/AIDS adalah ancaman nyata khusunya bagi generasi muda/remaja.
Dikarenakan kelompok yang paling rawan terkena HIV/AIDS adalah kelompok usia 15-49 tahun atau kelompok produktif.
Dan di Kota Denpasar sendiri kasus HIV/AIDS terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun yang kemudian diikuti oleh kelompok usia 30-39 tahun, jika dilihat dari perkembangan HIV itu akan menjadi AIDS setelah 5-10 tahun kemudian.
Jadi, penderita yang berusia 20 tahun itu diperkirakan tertular di usia 10-15 tahun, di saat mereka masih berada di bangku sekolah.
“Oleh sebab itu penyuluhan ini sangat penting bagi generasi muda terutama siswa-siswi di tingkat SMA/SMU,” kata Penjabat Walikota Denpasar A.A. Gede Geriya.
Siswa-siswi ini sangat perlu di bekali dengan pengetahuan dan layanan tentang penyakit HIV/AIDS dan infeksi menular seksual sejak dini.
Dengan demikian, mereka nantinya mampu melindungi dirinya dan orang lain terhadap resiko-resiko penularan HIV/AIDS.
Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah juga sangat penting di berikan kepada anak-anak ecara komprehensif. Dan
“Saya menyabut baik penyuluhan ini dengan harapan dapat dilaksanakan berkelanjutan, sehingga generasi muda khususnya para pelajar SMA atau sederajat dapat pemahaman yang tepat tentang bahaya infeksi menular seksual dan HIV/AIDS”, kata Agung Geriya.
Ketua PERDOSKI Cabang Bali Dr.dr. A.A. Gde Putra Wiraguna mengatakan, mengapa penyuluhan ini fokuskan pada remaja di karenakan remaja merupakan suatu peralihan dari fase anak menjadi dewasa.
Fase ini adanya perubahan hormonal yang membuat sebuah ketertarikan pada lawan jenis, disinilah biasanya pergaulan bebas bisa terjadi, yang nantinya akan jatuh dengan seks bebas dan berakhir pada penularan infeksi seksual.
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan penyuluhan ini selain di Denpasar pada hari ini juga serentak di adakan di seluruh Kabupaten se-Bali, yang di adakan sudah dari tanggal 22 sampai 23 Januari 2016. (gek)