38 Rescuer Ikuti Bimbingan Teknis Medical First Responder

Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Basarnas Bali, sebanyak 38 orang petugas SAR (Rescuer) mengikuti bimbingan teknis Medical First Responder (MRF) yang dilaksanakan di ballroom Harris Hotel Kuta Galleria pada Senin, (25/7/2022).

26 Juli 2022, 05:28 WIB

Denpasar – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Basarnas Bali, sebanyak 38 orang petugas SAR (Rescuer) mengikuti bimbingan teknis Medical First Responder (MRF) di Harris Hotel Kuta Galleria pada Senin, (25/7/2022).

Marsekal Pertama TNI M. Somin, selaku Direktur Bina Tenaga menerangkan pelatihan penting bagi rescuer basarnas, bantuan hidup dasar merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi organ vital pada korban henti jantung dan henti nafas. Bantuan dengan memberikan resusitasi jantung paru dan pemberian nafas bantuan yang merupakan tindakan Pre – Hospital. 

“Tetapi jika tim penolong tidak mengetahui cara yang baik dan benar dalam memberikan bantuan hidup dasar maka akan berakibat fatal pada korban tersebut,” ujarnya. 

Hari Anak Nasional, Astra Motor Bali Kenalkan Keselamatan Berkendara Sejak Dini

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan rescuer dalam melakukan bantuan hidup dasar (BHD) dan Medical First Responder (MFR). 

Basarnas Bali menggandeng Royal Medik Nusantara 911 sebagai penyedia pelatihan yang sudah tersertifikasi dan berkompeten dibidangnya. 

Selain mendapatkan materi tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) peserta juga akan diajarkan metode penanganan pada kecelakaan transportasi, evakuasi dan pembidaian. 

“Saya harapkan seluruh peserta mampu mengikuti dan menyerap sebanyak mungkin materi yang diberikan oleh penyedia,” sambungnya. 

Tiga Program KKP Berbasis Ekonomi Biru Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pimpinan lembaga Royal Medik Nusantara 911 Ryan Budiyanto, saat memberi sambutan mengatakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau yang sering disebut juga Basic Life Support (BLS) di luar negeri umumnya diperkenalkan sejak usia dini. 

Hal itu bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bagaimana memberikan pertolongan baik kepada orang lain dan diri sendiri. 

“Pelaksanaan pembelajaran akan berlangsung selama tiga hari mulai (25-27 Juli 2022) dan menggunakan metode blended Learning atau metode campuran yaitu meliputi ceramah, demontrasi dan simulasi,” tutupnya. ***

Berita Lainnya

Terkini