Antisipasi Dampak Corona, BI Minta TPID Badung Susun Neraca Bahan Makanan

13 April 2020, 09:33 WIB
tpidp%2Bbadung
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali
selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Bali, Trisno Nugroho, saat hadir pada High Level Meeting (HLM) melalui Video Conference/ist

Mangupura – Guna memetakan dan mengantisipasi dampak Covid 19 terhadap inflasi dan sektor ekonomi secara umum Bank Indonesia meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung menyusun neraca bahan makanan (neraca surplus–defisit).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyanpaikan hal itu saat High Level Meeting (HLM) melalui Video Conference Kamis, 9 April lalu.

Trisno memaparkan, terkait kondisi perekonomian terkini di Provinsi Bali termasuk pergerakan harga pangan utama dan komoditas strategis di Kabupaten Badung.

Soal wabah COVID 19 yang berdampak pada perekonomian Badung, seluruh stakeholders di Badung diharapkan fokus menjaga kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar tetap berjalan aman dan kebutuhan tercukupi, sehingga pemulihan ekonomi kabupaten badung dapat berjalan dengan baik.

“Seluruh masyarakat harus disiplin dalam mengikuti anjuran pemerintah pusat dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. BI Bali akan selalu memberikan dukungan secara penuh pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Badung,” tandasnya dalam keterangan tertulis, Senin (13/4/2020).

BI Bali juga memberikan rekomendasi kepada TPID Badung diantaranya adalah (1) menyusun neraca bahan makanan (neraca surplus–defisit) sehingga dapat memetakan komoditas mana yang dapat dipenuhi secara mandiri dan mana yang perlu di supply dari luar.

Selain itu, diperlukan kerjasama perdagangan antar daerah kab/kota di Bali untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Kemudian mengoptimalisasi Controlled Atmosphere Storage (CAS) atau ozonisasi (untuk penyimpanan bawang dan cabai) pada saat panen raya.

Dari hasil diskusi, ketersediaan pangan beras di Kabupaten Badung masih mencukupi hingga bulan Desember 2020 mendatang, mengingat saat ini Kabupaten Badung tengah panen raya dengan hasil yang cukup baik.

Untuk mendukung ketahanan pangan lokal ditengah pandemi COVID 19 ini, TPID Kab Badung menghimbau kepada Perpadi dan penyosoh agar tidak menjual gabah/padi ke luar Kabupaten Badung.

Selain itu, petani dihimbau pula agar hasil panen padi tidak seluruhnya dijual, namun juga disimpan sebagai cadangan pangan keluarga.

Lebih lanjut, OPD terkait juga berkomitmen terus membuat kajian dan menerapkan teknologi dalam industri pertanian, perkebunan, maupun perikanan, sehingga dapat meningkatkan produksi maupun produktifitas.

Wakil Bupati Suiasa berharap, seluruh pihak terkait agar selalu siap memberikan dukungan, bergerak bersama dan saling membantu untuk pengendalian harga dan menjaga perekonomian untuk kesejahteraan bersama. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini