Banjir Sintang Rendam Enam Desa, Ketinggian Air hingga Dua Meter

Enam desa di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat terendam banjir yang terjadi sejak Minggu 2 Oktober 2022 dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

5 Oktober 2022, 10:38 WIB

JakartaBanjir dengan ketinggian air antara 1,5 hingga 2 Meter telah merendam enam desa di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat sejak Minggu (2/10/2022).

Passcahujan deras dan meluapnya Sungai Serawai memyebabkan banjir hingga permukiman warga pada pukul 12.00 WIB.

Data sementara dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Selasa (4/10/2022) pukul 18.00 WIB, terdapat 1.000 KK / 5.000 warga yang bermukim di enam desa terdampak.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan kondisi saat ini, banjir masih merendam dengan ketinggian muka air mencapai 1,5 hingga 2 meter.

Enam desa dimaksud antara lain, Desa Pagar Pebata, Desa Tanjung Raya, Desa Mentatai, Desa Nusa Tujuh, dan Desa Tanjung Baru serta Desa Batu Ketubung. Semua desa terdampak berada di Kecamatan Serawai yang dilalui Sungai Serawai.

Berbagai infrastrukt di wilayah tersebut terendam banjir seperti 1.000 unit rumah warga, tujuh unit fasilitas pendidikan, tujuh unit fasilitas ibadah dan lima belas unit fasilitas umum.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang dan tim gabungaan menuju lokasi terdampak pada saat kejadian hingga saat ini, untuk melakukan penanganan darurat.

Petugas mengevakuasi warga, melakukan pendataan dan melakukan pelayanan kesehatan dengan menyambangi rumah-rumah warga.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat pada Rabu (5/10) dan Kamis (6/10) pada wilayah Kabupaten Sintang dan sebagian wilayah provinsi Kalimantan Barat.

BNPB mengimbau pemangku kebijakan dan masyarakat untuk mewaspadai dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis Rabu (5/10/2022).

Guna meminimalisir dampak yang akan terjadi, diharapkan seluruh unsur terkait agar meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan beberapa langkah pencegahan khususnya di wilayah rawan banjir.

Agar mengetahui informasi cuaca secara aktual dari pihak yang berwenang dan membentuk tim siaga darurat di lingkup komunitas warga terkecil tingkat Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW). ***

Berita Lainnya

Terkini