Dekranasda Minta Perajin Jangan Tutup Usaha, Pasarkan Produk Secara Online

18 Oktober 2020, 12:45 WIB

Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster/ist

Mangupura – Para perajin yang saat ini tidak bisa memasarkan hasil
produksi ke luar negeri karena pengiriman yang terhambat dampak Covid-19 bisa
melakukan pemasaran melalui online.

Bagi perajin yang sudah memiliki nama (brand), dipersilahkan masuk dan
bergabung ke dalam Baliyoni Group (Balimall) yang sudah ada pada aplikasi
online.

Dengan kemampuan penguasaan teknologi, generasi milenial harus mampu bersaing
memasarkan produk kerajinan tangannya secara online.

Belajar dari masa pandemi yang mengharuskan kita berbelanja dari rumah agar
tidak menimbulkan kerumunan di luar rumah, sehingga handphone menjadi alat
transaksi pemesanan sekaligus pembayaran selain sebagai alat komunikasi.

“Hal ini tentu sangat mempermudah transaksi dan juga menghindari sentuhan
fisik antara satu orang dengan orang lain, termasuk dengan benda (uang
kartal),” kata Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster saat
pembukaan Youth Festival 2020 di Atrium Sidewalk Jimbaran, Badung, Sabtu
(17/10) malam.

Dalam sambutan tertulis Ketua Dekranasda Provinsi Bali yang dibacakan Kepala
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta,
dismmpaikan perajin Bali tidak boleh lemah.

Jangan putus asa bahkan tidak boleh berkeinginan untuk menutup usahanya saat
masa pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir.

Malah sebaliknya perajin Bali harus mampu menggunakan kesempatan seperti ini
untuk mulai berkarya dalam menciptakan inovasi baru yang nantinya dapat
memodifikasi model dan ciptaannya yang baru, yang dapat diterima dan tentunya
bermanfaat bagi orang lain saat ini dan ke depannya.

Dengan bergabung, maka semua barang kerajinan mulai dari harga dan kualitas,
juga akan dapat diketahui oleh calon konsumen. Sehingga dari segi pemasaran
dirasakan tidak akan begitu sulit, katanya, menekankan.

Putri menambahkan, kaum milenial adalah generasi yang kaya dengan ide dan
kreatif di samping mereka juga menguasai informasi dan teknologi digital
secara baik.

Sehingga hasil kerajinan yang nantinya siap dipromosikan, akan langsung
diunggah dengan seni yang dapat menarik mata konsumennya.

Penguasaan teknologi dan informasi menjadi peran utama agar mempermudah cara
perajin dalam memperkenalkan produk kerajinan dengan mencantumkan label,
harga, kualitas bahan dan keunggulan produk yang ditawarkan dengan produk
orang lain.

Dipilihnya mall sebagai tempat festival dan brand dan pemasaran di aplikasi,
karena mall merupakan tempat yang sering dikunjungi banyak orang dari segala
jenis umur. Dengan demikian, akan sangat mempermudah pemasaran dan menarik
pengunjung.

“Hasil produk atau kerajinan yang ditawarkan juga harus sesuai dengan selera
pasar saat ini, agar produk kerajinan yang dipromosikan tidak mubazir, yang
menyebabkan perajinnya merugi,” imbuhnya.

Sementara dari Bank BPD memberikan kesempatan bagi perajin yang kehabisan
modal di masa pandemi untuk kembali memulai usahanya dengan pinjaman kredit
usaha rakyat (KUR) yang bunga uangnya hanya 0,5% menurun. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini