Kabarnusa.com – Sebagai rasa syukur atas terciptanya kedamaian, aman dan lancar dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian. Pemkab Tabanan mengadakan dharma shanti perayaan hari raya nyepi, Jumat (17/4/2015) di depan rumah jabatan bupati setempat.
Acara bertema Dharma Santhi Nyepi tahun Baru Caka 1937 kita tingkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan ini, dibuka dengan tarian yang merupakan maskot dari Kabupaten Tabanan yaitu Tari Bungan Sandat Serasi.
Juga, dilakukan penyerahan punia kepada para Sulinggih oleh Bupati Eka Yang didampingi Wabup Sanjaya, Sekda Wirna dan Wakil DPRD Kabupaten Tabanan Sri Labantari dan I Wayan Gindra.
Turut Hadir dalam acara tersebut, PHDI provinsi Bali I Ketut Wiyana, Ny.Rai Sanjaya, Putriningsih Ariwangsa, Para Sulingih dan pemuka Agama dan forum kerukunan umat beragama Tabanan, Jajaran Muspida Kabupaten Tabanan, Jajaran SKPD Kab.Tabanan serta para tokoh masyarakat Tabanan.
Bupati Eka mengucapkan Terima Kasih yang tulus kepada seluruh komponen masyarakat Kabupaten Tabanan, karena pelaksanaan hari raya nyepi di Kabupaten Tabanan dapat berjalan secara damai, aman dan lancar.
“Berkat kerja-sama berbagai komponen masyarakat untuk mewujudkan Tabanan yang Kondusif,” tuturnya.
Rangkaian Hari Raya Nyepi dari Tawur Kesanga sampai pelaksanaan Catur Brata Penyepian ( Dharmaning Agama ) seyogyanya dapat kita jadikan momentum untuk instrospeksi dan evaluasi diri agar ketika memasuki Tahun Baru.
“Kita dapat melaksanakan kegiatan Dharmaning negara lebih dewasa dan berkualitas, sehingga Tabanan Serasi dapat terwujud sesuai harapan kita bersama, tegasnya.
Suksesnya pelaksanaan catur Brata Penyepian ini tidak lepas dari peran dan toleransi saudara saudara semua sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Tabanan.
Untuk itu kegiatan Dharma Santhi yang dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan sebagai wujud rasa syukur atas kedamaian dan kenyamanan yang telah kita jaga bersama sama, demi kabupaten Tabanan yang kita cintai ini.
“Memang bukan pekerjaan yang mudah untuk menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan namun kami yakin dengan kemauan dan kerja keras,imbuhnya.
Acara Dharma Shanti diisi dharma wacana oleh PHDI Provinsi Bali I Ketut Wiyana, yang menerangkan tentang bagaimana mensyukuri dan menghargai catur brata penyepian sekaligus tentang kehidupan.
Tingkatkan Sradha Bakti terhadap Tuhan, bijaksana dalam menjalani kehidupan dengan cara memandang kehidupan ini adalah kita semua sama.
“Tidak ada yang terlahir pintar atau bodoh, kita semua sama, maka haruslah kita saling menghargai demi terciptanya kedamaian,” katanya.
Alam harus dijaga, juga kepedulian kesehatan, peduli pendidikan dan peduli terhadap rakyat miskin.
“Jangan bertindak secara arogan demi kekuasaan, kendalikan keinginan dan nafsu untuk mendapat karunia, serta perkuat dasar agama sebagai pertahanan diri,” paparnya. (gus)