Diisolasi 14 Hari Karena Corona, Pemuda Serokadan Ciptakan Lagu Logistik

15 Mei 2020, 23:35 WIB
dandim%2Bbangli
Dandim 1626/ Bangli Letkol Inf Teddy Himawan Laksono bersama Dewa Dea Dwipayana (kanan) yang menciptakan lagu saat bersama ribuan warga banjar Serokadan, Bangli menjalani isolasi mencegah penyebaran corona/Kabarnusa

Bangli – Masyarakat Banjar Serokadan Desa Apuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli yang harus menjalani isolasi selama 14 hari, guna pencegahan virus corona atau Covid-19 merasakan betul bagaimana suka duka selama dikarantina.

Ketika harus menjalani apa yang disarankan pemerintah itu, ternyata memberikan inspirasi bagi pemuda setempat menciptakan karya tentang bantuan logistik yang diterima warga.

Adalah Dewa Dea Dwipayana, pemuda Banjar Serokadan yang kini menjadi relawan Covid-19. Bersama warga, Dewa mengikuti semua protokol kesehatan pencegahan Covid-19, saat seluruh warga banjar diisolasi, tidak boleh berinteraksi masyarakat luar.

Dibalik derita, karena aktivitas warga dibatasi hanya di wilayah mereka sendiri, rupanya Dewa, tak kehilangan semangat, untuk memotivasi warga lainnya.

Bahkan, saat merenungkan bagaimana wabah corona melanda dunia termasuk Bali, telah membuat kesulitan hidup, tiba-tiba idenya muncul untuk berkarya melalui musik.

“Saya terispirasi menciptakan lagu, tentang logistik di mana warga setiap hari ke dapur umum mendapatkan makanan,” terangnya saat ditemui bersama Dandim 1626/ Bangli Letkol Inf Teddy Himawan Laksono di Makodim Bangli, Jumat (15/5/2020).

Dengan lirik sederhana, berbahasa Bali, diiringi gitar, Dewa mengisahkan bagaimana hiruk pikuk kegiatan dapur umum yang digagas Dandim THL. Bagi warga, keberadaan dapur umum, setiap hari menyiapkan ribuan nasi bungkus, tentu sangat membantu mereka.

Warga sangat berterima kasih kepada Dandim THL dan jajaran Kodim Bangli, yang tidak kenal lelah terus melayani warga untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari selama isolasi.

“Kami pemuda desa, ingin mengabdikan diri untuk melawan corona, sementara ini menjadi relawan,” ucapnya. Dirinya menciptakan lagu tersebut, untuk menggugah hati masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus Corona.

Sementara, Dandim THL mengapresiasi karya lagu yang diciptakan Dewa yang terinspirasi selama menjalani isolasi bersama 3.000 warga lainnya. Dikisahkan, bagaiman setiap hari mulai pagi, siang dan malam, mobil-mobil TNI yang mengangkut logistik makanan untuk mereka datang silih berganti.

“Suasananya ketika anak-anak tersenyum, mendengar mobil datang, bunyi tit tit tit, pertanda saatnya mereka untuk makan nasi bungkus,” tutur HTL yang Angkatan 2000 Akmil ini.

Bagaimana, suasana kebersamaan, kedekatan yang terbangun masyarakat dan TNI, juga membuat Dewa terinspirasi membuat lagu yang diciptakan juga untuk aparat TNI.

“Lagu ini, secara khusus memiliki sejarah dan bukti bahwa warga pernah menjalani isolasi, ya buat kenang-kenangan juga untuk petugas dan masyarakat, mereka bersama-sama telah berbuat memutus penyebaran corona,” imbuhnya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini