![]() |
ilustrasi |
Kabarnusa.com – Badan Anggaran DPRD Bali mencium munculnya dana siluman yang terselip di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) tahun Anggaran 2015 menjadi Rp90 Miliar lebih dari Rp41 Milair lebih atau membengkak hampir Rp49 Miliar
Anggaran dana hibah yang dirancang Pemerintah Provinsi Bali RAPBD-P tahun Anggaran 2015, yang membengkak hampir Rp49 Miliar terbongkar berkat kecermatan anggota dewan.
Kadek Diana, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bali mengatakan, saat eksekutif mengajukan dokumen RAPBD-P tahun Anggaran 2015, tidak disertakan lampiran 3 dari dokumen tersebut.
Padahal dalam lampiran 3 itu memuat rincian penjabaran anggaran dalam RAPBD-P itu. Dewan pun mendesak eksekutif untuk menyerahkan lampiran 3 tersebut.
Dari lampiran 3 dokumen itulah terungkap berbagai kejanggalan RAPBD-P yang menuai protes anggota dewan hingga sempat memboikot penetapan APBD-P Tahun Anggaran 2015 itu.
Saat eksekutif mengajukan RAPBD untuk dibahas dewan, seharusnya ada lampiran 3 yang beisi penjabaran RAPBD tersebut. Tapi yang kami terima itu tidak ada (lampiran 3).
“Setelah diminta berkali-kali baru diserahkan. Itu pun saat waktunya mau penetapan APBD-P ini,” ujar Kadek Diana Selasa (11/8/2015).
Namn dia menolak berpendapat jika pihak eksekutif awalnya sengaja menyembunyikam lampiran 3 itu, ataaupun menyerahkannya ke dewan saat-saat menjelang penetapan APBD-P itu agar berbagai kejanggalan dalam RAPBD itu tak bisa diteliti denga cermat oleh dewan, dengan harapan berbagai kejanggalan alokasi anggaran itu bisa lolos dari “radar” dewan.
“Saya tak tahu itu. Silahkan orang menilai demikian. Tapi lampiran 3 itu kami minta berkali-kali,” ujarnya.
Diana menilai hal itu dipicu karena sistem penyusunan anggaran yang tidak baik.
“Kami meminta eksekutif membenahi sistemnya, agar pengalaman ini tak terulang kembali ke depannya,” imbuh politisi PDIP itu. (kto)