Tabanan – Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Ni Wayan Sri Wahyuni (45) yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) karena menderita sakit Kanker rahim sejak awal Februari 2024 lalu meninggal dunia, Minggu (21/7/2024) dini hari sekitar pukul 01.05 wita.
Informasi berpulangnya kabag Tapem Setda Tabanan tersebut banyak diketahui sahabatnya lewat status Whats App (WA) suami almarhumah I Ketut Sugina, yang mantan Komisioner di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tabanan yang diposting sekitar pukul 01.10 Wita. Tak pelak lagi, kabar duka tersebut langsung menyebar juga di kalangan wartawan yang bertugas di Kabupaten Tabanan. “Benar, istri saya meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Tabanan,” ujar Sugina yang sebelum menjadi Komisioner KPU Tabanan berprofesi sebagai wartawan ini.
Saat dikonfirmasi, Sugina menuturkan istrinya sudah sering keluar-masuk di sejumlah rumah sakit untuk berobat sejak divonis sakit kanker rahim awal Februari 2024 lalu. Oleh dokter yang memeriksanya awalnya didiagnosa sakit pembengkakan pada ginjal. Namun setelah diperiksa lebih intensif diketahui sakit kanker rahim. “Sebelum divonis kanker rahim, istri saya awalnya drop Februari lalu sempat menjalani transfusi darah. Saat masuk RSUD Tabanan untuk perawatan lanjutan, akhirnya meninggal dunia,” kenang Sugina yang dalam status WA sebelum istrinya meninggal berharap adanya mukjizat.
Baca juga : PDI Perjuangan Tabanan Sosialisasikan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Ke Depan, Seperti Apa?
Disebutkan, jenazah istrinya sudah dibawa ke rumah duka di Banjar Gubug Belodan, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan. Adapun Upacara Ngeringkes bakal dijadwalkan pada Buda Pahing Landep, Rabu (24/7). Dan Uacara Pengabenan dijadwalkan pada Wrespati Pon Landep Kamis (25/7) di setra Banjar Gubug.
Sekretaris Daerah (Setda) Tabanan Gede Susila saat dihubungi wartawan mengaku sudah mengetahui kabar duka tersebut yang diterimanya dari Asisten I Setda Tabanan. “Pemkab Tabanan berduka atas kepergiannya. Kami bakal melayat ke rumah duka, jadwal masih disusun,” ujarnya.
Menurut Setda Susila almarhumah adalah birokrat yang baik dan bekerja keras. Sebab sebelumnya dalam keadaan sakit masih berusaha memonitor tugasnya sehingga berjalan dengan baik. “Kami atas nama Pemkab Tabanan turut berduka cita, semoga Amor ring acintya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” katanya.
Baca juga : Aurora Park Nuanu, Taman Multimedia Alam Pertama di Bali
Di kalangan sahabatnya sosok almarhumah Ni Wayan Sri Wahyuni dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan biasa membantu kawan-kawannya. Sebagai birokrat di Pemkab Tabanan, kariernya dimulai sebagai pgawai honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan, Setelah diangkat sebagai PNS di tempat yang sama kariernya terus merangkak naik. Sebelum menjabat sebagai Kabag Tapem Setda Tabanan Sri Wahyuni sempat menjabat sebagai Kabid Prasarana di Dinas Perhubungan, kemudian sempat menjadi Sekdis Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan Sekdis Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan.
Almarhumah yang lahir di Lampung 1 Juni 1979 ini pergi meninggalkan tiga orang anak yang seluruhnya masih usia sekolah. Anak pertama seorang putri sudah duduk di bangku perkuliahan, kemudian anak nomor dua putra duduk di bangku SMA, dan anak nomor tiga putra masih duduk dibangku sekolah dasar.***