Ketua Forum Kebangsaan Banten: Presiden Prabowo Jangan Biarkan Konflik Horizontal di Banten Terus Berlanjut

4 Februari 2025, 09:28 WIB

Jakarta – Ketua Forum Kebangsaan Banten, Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr. Sony Santoso, menyatakan keheranannya terhadap sikap Presiden Prabowo Subianto yang dinilai seolah membiarkan konflik horizontal di pesisir Tangerang, Banten, berlangsung tanpa penyelesaian yang tegas.

Ia kecewa menyusul bentrokan terbaru antara warga yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan PIK 2 di Desa Muncang, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu, 1 Februari 2025.

Sony Santoso menyebutkan bahwa konflik ini bukan kali pertama terjadi, namun hingga kini belum terlihat adanya langkah konkret dari pemerintah pusat maupun aparat penegak hukum untuk meredam ketegangan yang terus meningkat di tengah masyarakat.

“Saya heran, di mana tanggung jawab Presiden Prabowo? Konflik sudah berkali-kali terjadi, tapi penyelesaiannya nihil. Rakyat Banten seolah dibiarkan diadu domba dan menjadi korban,” ujarnya.

Sony menyesalkan, Presiden Prabowo seakan bungkam, apakah kita harus menunggu korban lebih banyak lagi sebelum pemerintah turun tangan?.

“Sebagai kepala negara, Presiden Prabowo harus bertanggung jawab atas keamanan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Banten, jangan diam saja dengan yang terjadi disini Pak Jenderal”, tegasmya.

Sony juga mengkritik sikap aparat keamanan yang dianggap lamban dan tidak tegas dalam menangani konflik ini.

“Aparat keamanan seakan membiarkan. Apakah harus ada jatuh korban lebih dulu baru ada tindakan?, deteksi dininya dimana? Mitigasinya pun lemah? rakyat sangat kecewa jika seperti ini” ungkapnya.

Sony berharap Presiden Prabowo dan jajaran pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan konflik ini secara damai dan adil.

“Kita tidak boleh menutup mata atas penderitaan rakyat banten yang tertindas. Sudah saatnya pemerintah bersikap tegas demi keutuhan dan kedamaian bangsa, deteksi dininya harus jalan, gerakan konflik lebih besar sudah mengintai,” tutupnya.***

Berita Lainnya

Terkini