![]() |
Gubernur Bali I Wayan Koster saat menyampaikan sambutan di Kampus UNHI, Denpasar |
Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan Universitas Hindu Indonesia (UNHI), bisa mengembangkan inovasi kearifan lokal dalam memasuki era revolusi teknologi 4.0
Era Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan sosial dan tatanan budaya masyarakat Bali. Namun dari berbagai tantangan ini, masyarakat Bali harus tetap kuat berpegang pada nilai-nilai sejarah, tradisi budaya serta kearifan lokal yang ada.
“Berbagai inovasi perlu dilakukan seiring perkembangan revolusi teknologi 4.0, supaya bagaimana kearifan lokal Bali tetap terjaga bahkan malah lebih berkembang,” ucapnya saat membuka Gebyar Inovasi Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Inovasi Kearifan Lokal Untuk Negeri, di Aula UNHI, Denpasar, Senin (1/7/2019).
Pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan acara ini. Saya berharap dapat memberikan sumbangan pemikiran dan langkah-langkah konkrit dalam upaya peningkatan pembangunan daerah dengan inovasi teknologi yang membantu mempermudah tata kelola objek-objek kebudayaan Bali.
“Baik dalam hal perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaannya kepada masyarakat, khususnya generasi muda,” papar Gubernur Koster.
Dalam rangka pelestarian dan pembangunan budaya, adat, tradisi, yang berlandaskan konsep yang tumbuh dari akar kehidupan orang Bali, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah menuangkan dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana.
Hal itu bermakna, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno.
Yakni, Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945, untuk menuju Bali Era Baru.
Sejumlah peraturan telah dikeluarkan untuk menata pundamental pembangunan bali secara menyeluruh.
Di antaranya Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busama Adat Bali, Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Kemudian, Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
“Juga, peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS) dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali,” ungkap Koster.
Dia menyampaikan apresiasi kepada inventor-inventor Universitas Hindu Indonesia yang telah berhasil menghasilkan inovasi teknologi dengan mengangkat nilai budaya dan kearifan lokal Bali.
Rektor UNHI, Prof. Dr. drh, I Made Damriyasa, mengatakan, saat ini ada tiga inovasi UNHI yang telah dibiayai oleh pemerintah pusat.
UNHI saat ini sudah berada pada tahap transpormasi budaya, ilmu dan teknologi. Bukan tidak mungkin, ke depan akan ada lebih banyak lagi inovasi-inovasi yang dihasilkan dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal Bali.
“Mari kita bersama menguatkan daya saing ekonomi Bali. Manfaatkan revolusi 4.0 yang saat ini tengah kita hadapi,” imbuhnya. Dia mencontohkan, inovasi yang harus kita apresiasi adalah digitalisasi lontar, dengan demikian akan mempermudah masyarakat atau umat untuk belajar atau mengetahui lontar. (riz)