KSP: Lompatan Percepatan Penanganan Covid-19 Bukti Ketangguhan Kolektif sebagai Bangsa

19 Oktober 2021, 22:20 WIB

AVvXsEgHg7fc5PiPL1lZYzNTd 5y3UGlakgCyMlTNLDIXv12akgGRIC9CpZ5JX5dRpKZL0Iy7ncunzLpJYaeYHOfLjED1dLyOUHHt20sqgt2Gb6ISOE450n54w877g75Rn89ClApJ2H
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko//Dok. KSP

Jakarta– Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyampaikan  lompatan dan percepatan pada penanganan Covid-19  bukti adanya ketangguhan kolektif setiap individu dan bangsa.

Hal ini disampaikan pada peluncuran Capaian Kinerja 2021 dengan tema Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh 2021 di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (19/10/2021).

“Gas dan rem jadi panduan kita dalam  melaksanakan kebijakan pemerintah. Semuanya dalam satu komando di bawah arahan Presiden,” ujar Moeldoko dilansir dari siaran pers.

Selain itu, pandemi juga menciptakan sejumlah perilaku baru dalam berbagai aktivitas.  Perilaku baru itu melahirkan berbagai lompatan dan percepatan pada berbagai sektor.

Moeldoko menambahkan, krisis telah membawa sejumlah tantangan tetapi juga memberikan peluang.

Ditambah penegasan  Presiden Joko Widodo terkait penanganan pandemi.

“Kita di bawah satu komando yakni Presiden yang menegaskan bahwa kita harus membajak krisis demi meneruskan agenda strategis mewujudkan Indonesia Maju,” tegas Kepala Staf.

Terciptanya lompatan dan percepatan di masa krisis COVID-10 menjadi bukti adanya ketangguhan kolektif setiap individu dan bangsa.

Mulai dari penanganan lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua hingga percepatan vaksinasi.

“Kasus COVID-19 berhasil kita kendalikan, kita juga cepat memutus penularan dengan tracing, tracking, dan testing dengan solusi digital Peduli Lindung. Selain itu, juga dilakukan percepatan vaksinasi merah putih untuk mendorong swadaya vaksin,” lanjutnya.

Di sektor ekonomi kata Moeldoko, pemerintah berhasil melewati ancaman resesi dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), melalui bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat miskin dan insentif untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kebijakan kartu pra kerja juga menjadi penolong dan menahan lajunya angka pengangguran.

“UMKM yang menjadi penyangga kita di krisis ekonomi 1998 kembali menjadi pilar kuat di masa krisis pandemic. Digitalisasi UMKM terus digenjot dan berbagai insentif dikeluarkan untuk menjaga kondisi bisnis UMKM,” terang Moeldoko.(Miftach Alifi)

Artikel Lainnya

Terkini