![]() |
Anak Agung Ngurah Gede Widiada |
Denpasar – Kader Partai NasDem diminta segera melakukan introspeksi diri dan senantiasa menjaga amanah rakyat setelah perjalanan konstestasi Pemilu 2019.
Setelah Partai NasDem berhasil menjalankan agenda untuk pemenangan pasangan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin di Pilpres, kini tugas berikutnya yang harus diperjuangkan kader adalah melanjutkan agenda lainnya yakni restorasi, perubahan yang lebih baik lagi di Tanah Air.
Hasil Pemilu, baik pemilihan legislatif dan pemilihan presiden meski telah diumumkan KPU namun masih bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK), menyusul sengketa dan pelaporan yang disampaikan pihak Kubu pasangan 02, Prabowo Subianto dan Sanidaga Uno.
“Tetapi, kita anggap berjalan baik, semua proses Pemilu Legislatif dan Pilpres, tentu dalam suasana jeda cukup lama ini, sambil menunggu penetapan MK di semua tingkatan, kita semua sepatutnya hening melakukan introspeksi,” ujar politikus Partai NasDem Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada dalam perbincangan belum lama ini.
Menurut Widiada, sudah seharusnya, kader NasDem, sejenak hening dan melakukan introspeksi, dari sebuah perjalanan kontestasi yang diikuti sekian lama.
Semua dinamika politik berjalan sehingga dia berharap semua koleganya hingga ke kabupaten dan kota, kembali kepada jati diri kader partai.
Saat ini, tentunya semua menunggu proses yang tengah bergulir di MK, sembari menunggu rencana pelantikan bagi caleg terpilih termasuk Widiada yang kembali melenggang ke kursi DPRD dari Dapil Denpasar Utara.
“Suasana hiruk pikuk, semua sudah dilewati, kita masyarakat dan kader partai, tentunya merasa capek, lelah dalam kontestasi ini, karena itu, bagaimanapun Partai NasDem harus mendapatkan kepercayaan rakyat,” kata tokoh atau Pelingsir Puri Peguyangan, Denpasar ini.
Diakui Widiada, untuk mendapatkan tiga kursi di Kota Denpasar, dirasakan perjuangan cukup berat. Sebagai partai yang terbilang baru, kemudian bisa menambah jumlah kursi dari satu menjadi tiga di DPRD Kota Denpasar, tentunya cukup sulit sehingga harus disyukuri.
Untuk itu, kepada antar kader jika selama berkompetisi ada yang kurang pas di hati, secepatnya agar segera diselesaian dengan baik penuh kekeluargaan.
“Mari kita sambut hasil pemilu, untuk tugas yang akan datang dengan membangun soliditas partai,” ajak politikus senior ini.
Lima tahun bukanlah waktu yang panjang. Dalam istilah Bali, dikatakan harus metaki-taki, artinya harus mempersiapkan dengan matang, menghadapi situasi yang akan terjadi, setelah dilakukan evaluasi.
“Kita merasa lelah, namun sebagai pejuang kita akan terus mengemban misi partai yakni pergerakan untuk melakukan perubahan restorasi, ke arah yang lebih baik,” katanya menegaskan.
Evaluasi penting dilakukan, apakah kader partai sudah melaksanakan perubahan di masyarakat atau belum.
Tentunya, membangun kultur politik tersebut, proses yang cukup panjang di tengah dinamika masyarakat yang begitu cepat. Dengan harapan, bisa terjadi restorasi sebagaimana harapan Partai NasDem.
“Ini harus menjadi interest kader dan tema-teman sesama partai, apalagi sesama kader seperti kata Ketum NasDem Surya Paloh, kita semua bersaudara, namun ada kontestasi yang mengharuskan bersaing internal dan eksetrenal,” sambungnya.
Sekali lagi, Widiada mengingatkan, agar setelah Pemilu 2019, usai, seluruh kader, pengurus NasDem segera mengkonsolidasikan diri, menyolidkan organisasi dalam menyambut hajatan Pemilu lima tahun mendatang di 2024. (rhm)