Penumpang Mulai Bisa Nikmati Belanja “Duty Free” di Bandara Ngurah Rai

14 April 2018, 02:24 WIB
bandara%2Bduty%2Bfre
Suasana belanja duty free di Bandara Ngurah Rai

DENPASAR– Konsep penjualan barang duty free arrival mulai diperkenalkan kepada penumpang pertama kali di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Terobosan Angkasa Pura I Ngurah Rai menjadi upaya nyata dalam memanjakan para penumpang yang menggunakan bandar udara kebanggan Bali tersebut.

Untuk menghadirkan Duty Free Arrival ini, kita menggandeng PT Dufrindo Internasional. Pemikiran dasar kami adalah ingin memberikan kemudahan dan pengalaman yang menyenangkan, sejak penumpang masuk ke Bali.

“Iringan musik tradisional dan petugas berkostum adat Bali tentu akan menjadi nilai tambah. Ini bagus untuk first impression wisatawan asing.”ujar General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi.

Area perbelanjaan bebas bea seluas 298 meter persegi tersebut secara resmi beroperasi Jum’at pagi (13/4). Sebelum adanya duty free arrival (DFA), mungkin penumpang akan membeli kebutuhannya selama di Bali di toko duty free negara asal. Hal itu tentunya akan menambah barang bawaan ke kabin pesawat.

Hanya dengan adanya DFA, maka para penumpang akan menjadi lebih mudah. Sebab perbelanjaan bisa lakukan itu sesaat setelah mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Umumnya toko duty free berlokasi di terminal keberangkatan, namun berbexa dengan DFA. Dimana fasilitas tersebut masih masuk dalam kawasan sisi udara terminal kedatangan (restricted area), karena itulah pengawasan langsung oleh Bea & Cukai sangatlah diperlukan.

Implementasinya diatur secara khusus oleh Kementerian Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 204/PMK.04/2017 tanggal 27 Desember 2017 tentang Toko Bebas Bea.

Direktur Fasilitas Kepabeanan Bea Cukai, Robi Toni selaku mengatakan, dengan adanya DFA kini Indonesia bersaing dengan negara lainnya. Sebab sudah lebih dari 50 negara yang menerapkan kebijakan duty free arrival.

Guna membedakan barang yang dibeli di DFA Bandara Ngurah Rai dengan barang yang dibawa dari negara asal, maka pihaknya akan menyediakan kemasan khusus agar mudah indentifikasinya.

“Dalam waktu seminggu sejak soft launching, 85 persen customer yang berbelanja adalah wisatawan asing, sisanya warga negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri,”sebutnya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini