Surabaya – Pjs Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan menghimbau konsumen atau pemudik membayar secara non tunai di SPBU untuk menambah kenyamanan dan memangkas antrian di SPBU selama arus balik.
Menurut Taufiq Kurniawan, tentunya semua ingin selamat sampai tujuan sesuai waktu yang diharapkan.
“Agar tidak terlalu lelah menunggu mengisi BBM di SPBU, kami mengajak seluruh konsumen untuk bekerjasama satu sama lain mempercepat transaksi BBM dengan membayar secara non tunai,“ ujar Taufiq Kurniawan.
Saat memasuki periode Arus Balik Idul Fitri 1444 H, Pertamina memastikan stok BBM di Terminal BBM maupun di lembaga penyalur dalam keadaan aman, bahkan layanan Pertamina siaga seperti Rumah Pertamina Siaga, Motorist Delivery Service 135 dan Modular Pertashop di Rest Area Tanpa SPBU masih dalam status siaga hingga tanggal 2 Mei nanti.
Dijelaskan Taufiq Kurniawan, seluruh SPBU Pertamina memiliki cctv yg terkoneksi dengan Integrated Enterprise Data & Center Command Center (IEDCC) dan secara digital termonitor stoknya, sehingga sebelum stok kritis pengiriman BBM sudah dilakukan dan antrian termonitor.
Dijelaskan, di SPBU Jalur Utama Baik Tol mapun Non Tol telah sangat siap dengan metode pembayaran non tunai.
Salah satu metode pembayaran nontunai adalah menggunakan aplikasi MyPertamina yang telah terkoneksi dengan beragam e-wallet seperti GoPay, OVO dan Link Aja, serta Bank Himbara seperti BNI, BRI dan Mandiri.
“Beragam promo menarik kami sediakan didalam aplikasi tersebut, yang tentunya membuat pembelian BBM jadi lebih hemat apalagi untuk kebutuhan volume pengisian BBM pemudik yang cukup besar, harapannya ini bisa membantu,” Taufiq Kurniawan menambahkan.
Sementara itu saat membeli BBM di salah satu pemudik ditemui di SPBU di Manyar Surabaya, Bramantyo membeberkan kalau beli BBM lewat MyPertamina itu bisa buat nambah poin yang bisa d tukarkan.
Kata dia, sebetulnya dapat untung dengan bertransaksi menggunakan aplikasi tersebut.
“Terima kasih Pertamina selalu memberi pelayanan terbaik, mudik lancar, pelayanan prima dan tidak pernah antri karena petugasnya sangat sigap pada masa mudik kali ini,” tutur pemudik asal Jakarta ini.
Senada dengan Bramantyo, Ratih Dewi, pemudik asal Jogja ini mengaku masih heran apabila masih banyak warga yang bertransaksi BBM menggunakan uang tunai.
Menurutnya, masyarakat sudah biasa pakai GoPay atau OVO atau QRIS, jadi seperti saya transaksi BBM selalu pakai MyPertamina karna terkoneksi dengan semua e-wallet saya jadi musim mudik begini bantu biar antrian g bertambah panjang,” tutur wanita yang berprofesi sebagai karyawati Bank ini.
Saat ini di Jatimbalinus rata-rata transaksi harian menggunakan aplikasi MyPertamina mencapai 2.200 transaksi lebih per hari, sedangkan nominal transaksi mencapai 500 – 600 Juta per harinya.
“Kami berterimakasih kepada masyarakat yang telah bertransaksi secara non-tunai. Angka tersebut menunjukkan sebetulnya literasi digital masyarakat sudah sangat tinggi, sebetulnya untuk pembiasaan bisa dimulai dari penerapan sehari-hari di SPBU,” demikian Taufiq Kurniawan. ***