Petani dan Nelayan adalah Pekerja: Saatnya Wujudkan Kesejahteraan dan Kedaulatan Pangan

24 April 2025, 07:23 WIB

Jakarta – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei, Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (Petani), bahwa peringatan Mayday bukan hanya milik buruh pabrik atau pekerja formal di perkotaan. Bagi kami, petani dan nelayan, Hari Buruh Internasional adalah momen penting untuk menyuarakan keadilan dan kesejahteraan yang selama ini masih menjadi mimpi panjang.

Kami bekerja keras dari subuh hingga malam, menyatu dengan tanah dan laut, untuk memberi makan bangsa. Namun, kami belum mendapatkan perlindungan dan penghargaan yang layak atas kerja-kerja vital kami.

Sampai hari ini, jutaan petani masih belum memiliki lahan sendiri. Sistem agraria yang belum berpihak menjadikan petani kecil terus terpinggirkan. Reforma agraria sejati harus segera diwujudkan, agar petani bisa bertani di atas lahan miliknya sendiri, bukan sebagai buruh tani di tanah orang lain. Kepastian hak atas sawah, ladang, dan tambak menjadi syarat mutlak untuk mendorong produksi pangan nasional.

Selain kepemilikan lahan, masalah akses terhadap bibit unggul dan pupuk terjangkau terus menghantui. Bibit berkualitas seringkali langka dan mahal, sementara pupuk bersubsidi sulit diakses dan distribusinya tidak merata. Pemerintah harus hadir menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sarana produksi pertanian demi meningkatkan produktivitas petani dan menjamin kedaulatan pangan nasional.

Di sisi lain, nelayan kita menghadapi tantangan yang tidak kalah berat. Harga solar masih menjadi beban utama nelayan kecil, belum lagi persoalan alat tangkap dan cuaca ekstrem. Negara harus menjamin keberlangsungan hidup nelayan dengan memberikan subsidi energi yang adil, dukungan teknologi tangkap ramah lingkungan, serta akses pasar yang menjamin harga hasil tangkapan yang layak.

Kami menegaskan bahwa kedaulatan pangan hanya bisa dicapai jika petani dan nelayan hidup sejahtera. Swasembada pangan bukanlah mimpi jika negara sungguh-sungguh membangun dari desa, dari sawah dan lautan, dari tangan-tangan pekerja pangan yang selama ini sering dilupakan dalam kebijakan.

Pada momentum Hari Buruh ini, PETANI menyerukan agar pemerintah menjadikan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan sebagai prioritas nasional. Tidak cukup dengan bantuan insidental, kami menuntut kebijakan jangka panjang yang berpihak dan terintegrasi dari hulu hingga hilir sektor pertanian dan perikanan.

Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghormati dan mendukung perjuangan petani dan nelayan. Karena tanpa mereka, tidak ada makanan di meja, tidak ada masa depan bangsa yang berdaulat dan berdiri di atas kaki sendiri.***

Berita Lainnya

Terkini