Puluhan Mahasiswa Seni Rupa Berkolaborasi dalam Pemeran 4 Panel

24 Juni 2019, 19:20 WIB
Pameran kolaborasi “empat panel” karya 40 mahasiswa seni rupa di Bali/wahyu ganesa

Gianyar – Pameran kolaboratif bertajuk “Empat Panel”, melibatkan 40 mahasiswa seni rupa dari lintas perguruan tinggi di Bali sebagai ajang mempertemukan gagasan pemikiran. Pameran berlangsung di Bentara Budaya Bali (BBB), Gianyar Minggu 23 Juni 2019 yang berlansung hingga 30 Juni 2019.

Kurator pameran ini, Made Susanta Dwitanaya, peristiwa kali ini bukan sekadar ajang pameran bersama. Namun diniatkan mencoba menelisik dan memantik ruang-ruang kemungkinan yang lebih dalam dan luas melalui model kerja kolaboratif gabungan.

“Pendekatan model kolaboratif gabungan ini adalah model kolaboratif yang mempertemukan gagasan beberapa orang tanpa menghilangkan karakteristik tiap-tiap individu yang berkolaborasi,” katanya dalam rilis diterima, Kabarnusa.com, Senin (24/6/2019).

Gagasan ini diterjemahkan dalam metode presentasi (penyajian) karya di ruang pameran yang menghadirkan empat panel karya dari masing-masing mahasiswa dari empat institusi ini menjadi satu karya bersama.

40 mahasiswa dibagi ke dalam 10 kelompok yang terdiri dari empat peserta lintas institusi. Masing-masing kelompok menyepakai sebuah sub tema yang berangkat dari tema utama “Mulat Sarira”, yang kemudian diinterpretasikan oleh masing-masing anggota menjadi karya seni rupa.

Sebagian kelompok menengok pada akar kultural, serta ada pula yang mengkontekstualkannya dengan tema – tema alam.

Di sisi lain, terdapat juga kelompok yang menginterpretasi Mulat Sarira dalam konteks persoalan-persoalan personal atau kedirian yang dihadapi manusia, dan merujuk pada berbagai persoalan sosial yang berkelindan dalam keseharian manusia kontemporer.

Perguruan tinggi seni di Bali yang terlibat dalam pameran ini yakni ISI Denpasar, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Universitas Hindu Indonesia (UNHI) dan IKIP PGRI Bali.

“Institusi pendidikan merupakan salah satu komponen penting medan sosial seni rupa, inkubator tempat para mahasiswa seni ditempa bakat dan minatnya serta dimatangkanm,” kata Susanta.

Keempat institusi ini mencetak output-output para pelaku (pencipta, pengkaji) dan pendidik seni rupa yang diharapkan dapat menjadi insan-insan kreatif yang akan mewarnai masa depan seni rupa Bali.

Pameran ini diniatkan guna mempresentasikan capaian-capaian kreatif para perupa muda dari empat institusi pendidikan seni yang ada di Bali. Diharapkan terjadi kemungkinan-kemungkinan visual yang kreatif sekaligus lebih menyegarkan.

Dengan ini diharapkan dapat terbaca pula perkembangan dunia pendidikan seni rupa yang ada di Bali dan terproyeksikan upaya regenerasi dunia senirupa Bali yang dinamis dan progresif.

Kata Susanta, bila dilihat dari aspek kekaryaan, pada pameran kali ini terbaca karakteristik visual dan jelajah artistik serta pilihan medium dari masing-masing peserta yang berkolaborasi dalam satu kelompok.

Yang mengemuka pada karya-karya pameran ini yakni sebagai gabungan-gabungan karya yang eklektis, baik pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Dalam pandangan maestro seni lukis Bali, Ketut Budiana, yang meresmikan pameran ini, ia memiliki harapan yang besar terhadap hasil karya para seniman muda ini.

“Baik secara teknik, capaian stilistik, maupun kemampuan mereka dalam merespon tematik yang mencerminkan semangat kolaborasi tersebut, sekaligus tetap bersifat mempribadi,” imbuhnya. (riz)

Berita Lainnya

Terkini