Denpasar -Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat 12.859.036 pelintas kedatangan dan keberangkatan pada tahun 2024 (Januari – November.
Sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara Bali tentunya memiliki peran besar dalam menyumbang PDB negara.
“Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah perlintasan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali yang mencapai 12.859.036 pelintas kedatangan dan keberangkatan,” ungkap Kakanwil Ditjen Imigrasi Bali Parlindungan.
Hal ini dikemukakan seusai rapat Koordinasi Optimasi Layanan Kebandarudaraan yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau yang kerap disapa AHY dan didampingi Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya.
Rapat digelar di Hotel Novotel Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Kamis 23 Januari 2025 Parlindungan yang mewakili Plt. Dirjen Imigrasi Saffar Muhammad Godam juga menegaskan jajaran imigrasi khususnya di Bali tentu saja akan memberikan kontribusi penuh guna menyukseskan capaian kinerja Kabinet Merah Putih, dalam hal peningkatan perekonomian negara.
Pihaknya berkomitmen akan memberikan layanan keimigrasian yang optimal di Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
Khususnya di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, disaat yang bersamaan melakukan pengawasan secara Berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip selective policy.
“Dengan demikian service dan security dapat berjalan berkesinambungan,” tambah Parlindungan.
Dalam kesempatan itu, Menteri AHY menegaskan berdasarkan hasil Rapat Kabinet yang telah dilaksanakan, target pertumbuhan ekonomi 8% menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden RI. Provinsi Bali sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia.
Menjadi prioritas utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui layanan kebandarudaraan.
Ada beberapa hal yang akan menjadi langkah utama, yaitu beautifikasi tata kelola, digitalisasi, optimalisasi insfrastruktur bandara, serta multi transportasi intermoda.
“Diharapkan di tahun 2025 ini PDB sektor penerbangan dapat meningkat menjadi Rp 1.902 T,” ungkap AHY.
Peningkatan layanan kebandarudaraan ini juga disepakati para peserta rapat, yaitu dari Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Pariwisata RI, Badan Karantina Indonesia, BPKP RI, POLRI, Bea Cukai, Pemprov Bali, serta PT. Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.
Dengan kerja bersama dan peran akrif dari berbagai sektor pemerintahan, optimalisasi bandar udara sebagai first impresion wajah negara merupakan suatu keniscayaan.
Melalui peningkatan infrastruktur, pembentukan SDM berkualitas, inovatif dan kreatif, kualitas layanan kebandaraan di Indonesia akan semakin dikenal dunia dan tentunya memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa,” pungkas AHY.***