Temuan Langka, Paus Sperma Kerdil Terdampar di Perairan Kalimantan

8 Februari 2021, 20:12 WIB

Mamalia paus terdampar ditemukan dan diselamatkan oleh masyarakat di
sekitar perairan wilayah Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah,
Kalimantan Barat Senin (1/2)/KKP.

Jakarta – Warga perairan wilayah Pelabuhan Kijing Kabupaten Mempawah
Kalimantan Barat dikejutkan dengan temuan langka berupa Paus Sperma
Kerdil/Dwarf Sperm Whale (Kogia sima).

Mamalia paus terdampar ditemukan dan diselamatkan oleh masyarakat di sekitar
perairan wilayah Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat Senin
(1/2) lalu.

Informasinya, masyarakat sempat mendokumentasikan dan mengirim melalui media
sosial instagram @bpsplpontianak milik Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Laut (BPSPL) Pontianak, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen
PRL) salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP).

Kepala BPSPL Pontianak Getreda M. Hehanussa mengirimkan tim menuju lokasi
kejadian untuk menindaklanjuti dan mengidentifikasi mamalia yang terdampar.

“Tim BPSPL Pontianak telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Kabupaten
Mempawah dan melakukan pemantauan kondisi lokasi kejadian hingga malam hari
untuk memastikan mamalia laut tersebut tidak kembali terdampar,” ujar Getreda
dalam keteranganya.

Hasil identifikasi melalui foto dan video dokumentasi, mamalia terdampar ini
diduga merupakan jenis Paus Sperma Kerdil/Dwarf Sperm Whale (Kogia sima).

Ciri-cirinya, berwarna hitam pada tubuh bagian atas dan putih/abu-abu pada
tubuh bagian bawah, memiliki sirip punggung di bagian tengah, kepala tidak
memiliki moncong, memiliki panjang 2 meter, dan diameter perut 60-70 cm.

Melalui pekerja PT. Wijaya Karya (Persero) yang merupakan kontraktor
pembangunan Terminal Kijing diperoleh keterangan bahwa mamalia laut tersebut
terdampar pada koordinat 0.512928 LU, 108.909566 BT yang berdekatan dengan
wilayah Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Pulau Randayan dan Perairan
Sekitarnya.

Dijelaskan Getreda, KKPD ini merupakan daerah perlintasan beberapa biota laut
dilindungi, seperti Penyu dan Hiu Paus. “BPSPL Pontianak sampai saat ini belum
pernah mencatat penemuan jenis Paus Kogia sima di perairan Kalimantan,”
ujarnya.

Kejadian ini adalah yang pertama kali di Kalimantan.

Pada tahun 2021 ini telah tercatat 4 kejadian biota laut yang terdampar di
perairan wilayah Kalimantan Barat yaitu 2 ekor Finless porpoise terdampar mati
di Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kubu Raya, 1 ekor Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricata) di Kabupaten Kubu Raya dalam kondisi hidup yang berhasil
diselamatkan oleh masyarakat, dan 1 ekor mamalia laut yang diduga jenis Paus
Kogia sima yang masih dalam kondisi hidup dan langsung dilakukan penyelamatan
oleh pekerja PT. Wijaya Karya (Persero),” tambahnya.

Diperkirakan mamalia laut ini terdampar pada pukul 11.00 WIB dengan kondisi
yang masih hidup dan luka akibat terhempas ombak yang mengenai batu-batu tajam
dasar pantai.

Sebelumnya pada pukul 08.00 WIB mamalia laut sudah terlihat dari daratan,
diduga sedang mencari makan. Setelah kondisi perairan mulai surut, para
pekerja PT. Wijaya Karya gotong-royong menyelamatkan dan melepasliarkan ke
laut.

Mewakili KKP, Getreda menyampaikan apresiasi kepada pihak yang telah membantu
menyelamatkan jenis Paus Kogia sima ini. Menurutnya, ini membuktikan bahwa
kepedulian masyarakat untuk melestarikan keberlanjutan biota laut yang
dilindungi semakin tinggi.

Pihaknya akan memasukkan kejadian ini ke catatan Biota Laut Terdampar tahun
2021. Pencatatan tersebut perlu dilakukan untuk melihat pola kejadian dalam
setiap tahun.

“Kami akan lebih memperkuat jejaring konservasi agar jika kejadian serupa
terjadi, bisa segera dilakukan penanganan cepat secara optimal, khususnya jika
biota laut dalam kondisi hidup,” pungkasnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini