Tabanan – Ni Ketut Rapiyeg (83), seorang wanita lanjut usia warga Desa Blumbang, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan – Bali, ditemukan tewas terseret arus deras di saluran irigasi Subak Blumbang, Rabu 20 November 2024.
Jenazah korban ditemukan setelah terseret arus irigasi yang berjarak sekitar 2 Km dari lokasi awal korban mandi di saluran irigasi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan, I Nyoman Srinada Giri mengungkapkan, kejadian tragis tersebut dilaporkan pertama kali oleh Ida Bagus Nata, Babinsa Desa Blumbang pada pukul 07.40 WITA.
Advisori-Bank-Indonesia-Provinsi-Bali-Butet-Linda-Panjaitan-Rakernas-APVA
Begitu menerima laporan BPBD Tabanan lantas mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu 2 dan Regu 1 ke lapangan untuk melakukan tindakan.
“Informasi di lapangan, korban mandi pagi sekitar pukul 07.15 di saluran irigasi Subak Blumbang, karena tidak mampu menahan arus irigasi yang besar sehingga korban terbawa arus dan tenggelam,” ujarnya.
Menurut Nyoman Srinada Giri, di TKP lokasi awal korban mandi ditemukan kain yang dipergunakan korban. Setelah dilakukan pencarian oleh TRC dan warga, korban ditemukan sekitar pukul 07.30 dalam keadaan meninggal dunia di saluran irigasi Subak Blumbang di Banjar Blumbang kelod yang berjarak sekiatar 2 KM dari lokasi awal korban mandi.
Baca juga: Toko UD Aditya Penebel Terbakar Kerugian Rp 1 Miliar
“Proses evakuasi jenzah melibatkan TRC BPBD Tabanan, Bali Bhunan Rescue, pihak kepolisian dan warga,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata membenarkan kejadian tersebut. Disebutkan pihak kepolisian begitu menerima laporan langsung turun ke lapangan mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi dan melakukan olah TKP.
“Keterangan dari sejumlah saksi, korban yang sudah lansia ini diduga jatuh terpeleset saat mandi di saluran irigasi. Mengingat arus irigasi yang besar korban akhirnya terseret arus dan tenggelam. Korban ditemukan sudah meninggal dalam posisi tertelungkup tersangkut di dahan pohon yang terjatuh di saluran irigasi,” paparnya.
Cerita Wayan Koster dalam Penyelesaian Konflik Agraria di Bali
Menurut Kasih Humas Iptu Gusti Made Berata,hasil pemeriksaan mayat oleh dr, Kadek Agus Sastra Mahendara dari Puskesmas Kerambitan II, pada kepala korban sebelah kiri mengalami bengkak dan bagian dahi sebelah kanan dan kiri mengalami luka-luka lecet.
Demikian juga pada bagian tubuh lainnya terdapat luka-luka lecet dengan ukuran bervariasi.
“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban. Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah,” pungkasnya.***