Wisatawan menikmati Pantai Kuta (Foto: Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Media diharapkan tidak membesar-besaran pemberitaan yang dapat memperburuk citra pariwisata karena bisa mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Bali.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengharapkan, media tidak terlalu membesar-besarkan peristiwa atau hal-hal yang dapat berimbas pada dunia internasional.
“Mari kita beritakan yang baik, jangan yang jelek, maksudnya kalau beritanya merugikan Bali kepada dunia internasional ya jangan dilakukan,” kata Sudikerta di sela jalan santai dan donor darah dalam rangka Munas k-13 dan HUT Gapensi ke-55 di Lapangan Niti Mandala Renon, MInggu 12 Januari 2014.
Pemberitaan yang merugikan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia akan memberikan resistensi dan risiko yang sangat tinggi terhadap kehadiran wisatawan.
“Teman-teman kan hidup dari situ juga, coba kalau wisatawan tidak datang ke Bali , apa yang kita makan, tidak ada,” selorohnya didampingi Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Gapensi Bali Wayan Adnyana.
Dia mencontohkan, kasus tewasnya dua wisatawan Australia, Noelene Gaye Bischoff (54) dan putrinya Yvana Jeana Yuri Bischoff (14) saat berlibur di Karangasem hendaknya jangan dibesar-besarkan.
“Justru itu berbahaya bagi pariwisata kita, kalau dibesarin dia ada rasa kesal dan kecewa buat Bali ini,” kata mantan Wakil Bupati Badung itu.
Pemberitaan yang diblowup terkait kematian dua bule asa Quuensland itu, bisa memantik rasa ketidaknyamanan wisatawan.
Jika hal itu terjadi, maka yang mengalami kerugian besar adalah masyarakat Bali sendiri.
“Kita sendiri yang rugi kan, kita hidupnya bagian dari pariwisata khan,” ucap Sudikerta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali.
Karenanya, dia meminta kalangan media untuk merenungkan kembali memikirkan hal semacam itu agar hal-hal semacam itu jangan terlalu diblowup.
“Ya publikasikanlah yang bermanfaat bagi masyarakat kita gitu loh,” tukasnya.
Meski demikian, berkaca dari kasus kematian dua wisatwan Australia yang diduga keracunan, Sudikerta berharap semua pihak utamanya industri pariwisata agar bisa menciptakan kenyamanan.
“Jangan sampai di Bali terjadi wabah bencana, penyakit-penyakit dan lainnya, ini tugas bersama kita semua,” imbuhnya. (gek)