Wayan Puspita Dewi Pendekar Asal Karangasem yang Jago Baca Puisi

silat1
Ni Wayan Puspita Dewi

KARANGASEM – Prestasi non akademik seabrek ditorehkan Ni Wayan Puspita Dewi (18) remaja asal Kabupaten Karangasem Bali hingga mendapat bebas SPP dan uang komite di sekolah. Penyuka pakaian serta hitam ini menjadi pesilat andalan Bumi lahar. Anak didik Ranting PSPS Bakti Negara Selat, Karangasem ini mulai berlatih enam bulan lalu.

Prestasi dia raih adalah juara pertama saat Porsenijar. Dia melenggang mewakili Karangasem ke Provinsi Bal meskipun di Porjar Bali kalah dari pesilat laiin di nomor laga pada kelas A putrid dengan berat 39,42 kg.

Meskipun, bela diri silat sebagai olahraga keras, Dewi mengaku tetap saja sifat lembutnya tetap ada.

“Ya sisi wanitanya tetap saja, silat untuk bela diri selain juga untuk prestasi,” ujar putri pasangan Nengah Suteja dan Ni Komang Yudi asal Dusun Geriana Kangin, Duda Utara, Selat, Karangasem kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Kini, siswa SMA Saraswati ini fokus akademis apalagi kelas III akan mempersiapkan ujian. Dia juga tengah praktek bidang Pariwisata di Kuta. Yang menarik, selain bela diri, Dewi juga piawai membaca puisi Bali modern. Kecintaannya terhadap puisi sampai dirinya les privat pada seorang guru di Dusun Jangu, Duda.

Saat lomba di tingkat Kabupetan, dia Juara III Baca Puisi Bali Modern dan juara III di tingkat Provinsi Bali. Berkat prestasi ini, Dewi setahun bebas SPP dan Uang Komite dari sekolah karena dinilai anak berprestasi di non akademik. Hal ini tentunya banyak meringankan beban kedua orang tua.

Layaknya anak desa lainnya, pulang sekolah Dewi membantu ibu membuat anyaman Atta yang sebagian hasilnya digunakan untuk membantu biaya sekolah. Keluarga Dewi ini memang masuk keluarga pra sejahtra. Sementara sang ayah juga hanya kerja serabutan.

“Ya lumayan membantu…karena jarang minta uang sekolah,” ujar sang ibu. Gadis kelahiran 24 April 2000 ini berharap ke depan bisa meneruskan kuliah ke bidang Pariwisata. Ini karena selama ini bercita cita menjadi seorang chef profesional.

Karena himpitan ekonomi keluarga, kelak dia ingin bisa dapat beasiswa untuk kuliah. “Ingin bisa kuliah, semoga bisa dapat beasiswa dari non akademik,” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini