![]() |
Direktur & Chief Information-Digitalization Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya/Kabarnusa |
Jakarta – PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mulai mengimplementasikan
platform Zero Touch Operation termasuk otomatisasi pengelolaan jaringan
(Automation NOC – Network Operation Center).
Langkah itu dilakukan guna meningkatkan kenyamanan pelanggan di tengah
kompleksitas pengelolaan operasional dan jaringan yang terus meningkat.
Dengan platform ini, XL Axiata bisa mempercepat proses deteksi terhadap
ganguan jaringan dan dampaknya terhadap pelanggan.
Direktur & Chief Information-Digitalization Officer XL Axiata, Yessie D
Yosetya mengungkapkan, dengan kemampuan mengetahui gangguan lebih awal, maka
dampak gangguan, termasuk jumlah pelanggan yang terdampak, bisa diminimalisir.
“Penerapan platform Zero Touch Operation ini merupakan bagian dari
transformasi digital yang terus kami lakukan, di mana sejak tahun 2019 kami
telah melakukan modernisasi pada setiap perangkat penunjang operasi,” tutur
Yessie dalam keterangannya, Kamis (21/2/2021).
Agar mampu menyediakan berbagai layanan yang maksimal sesuai dengan ekspektasi
pelanggan, kami juga berupaya untuk meminimalisir dampak gangguan pada sisi
jaringan.
Dengan menerapkan platform ini, banyak aktifitas operasional termasuk
pengelolaan jaringan bisa diproses secara otomatis dengan pemanfaatan IT yang
pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan.
Zero Touch Operation diterapkan untuk menjalankan pekerjaan yang berulang dan
memiliki tingkat kognitif yang rendah, serta membutuhkan sumber daya manusia
yang cukup banyak untuk melakukannya.
Dengan platform ini, semua pekerjaan yang sudah memiliki
Standard Operational Procedure (SOP) yang baku akan bisa dikerjakan
oleh mesin atau tidak perlu lagi dikerjakan secara manual.
Sumber daya yang ada bisa diberdayakan untuk pekerjaan yang lebih produktif
guna mencapai tingkat efisiensi operational sesuai yang diharapkan.
Implementasi platform Zero Touch Operation oleh XL Axiata telah
berhasil memberikan manfaat berupa antara lain ketersediaan jaringan meningkat
sekitar 4,2%, volume download naik hingga 45%, waktu respon terhadap persoalan
jaringan 90% lebih cepat, waktu untuk restorasi 35% lebih cepat, serta
peningkatan kualitas 4G hingga 18%.
Indikator-indikator tersebut menunjukkan peningkatan kinerja penanganan
gangguan dan peningkatan kualitas jaringan, yang pada akhirnya bisa
dirasakan langsung oleh pelanggan berupa kenyamanan menggunakan jaringan XL
Axiata.
Platfrom Zero Touch Operation bekerja dengan menggunakan
Machine Learning Algorithm
untuk mengolah data yang ada pada sistem guna menghasilkan informasi dan
rekomendasi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan, termasuk
automatic resolution, berdasarkan aturan yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Menggandeng PT Huawei Tech Investment sebagai penyedia teknologi, sistem
enablement dari Zero Touch Operation ini sudah diterapkan XL Axiata
sejak awal tahun 2020 dengan menghasilkan beberapa use case dari
automatisasi operation. Proyek ini ditargetkan bisa selesai di tahun 2023
mendatang.
Menurut Yessie, secara industri, mungkin beberapa operator di Indonesia sudah
melihat peluang penerapan Artificial Intelligent (AI) and
Machine Learning pada NOC mereka.
Namun, untuk bisa menerapkannya perlu
terlebih dulu melalui prasyarat utama, yaitu Operation Digitalization.
Prasyarat tersebut memungkinkan suatu perusahaan mempunyai data operational
yang akan menjadi dasar atau inputan ke dalam
Machine Learning Algorithme pada platform Zero Touch Operation.
Dengan demikian, platform ini bisa memberikan informasi dan rekemondasi
untuk penyelesaian persoalan dan melakukan remediasi otomatis terhadap problem
tertentu.
Dalam melaksanakan transformasi digital dalam operasional perusahaan, XL
Axiata telah menjalankan sejumlah inisiatif yang strategis.
Selain implementasi platform Zero Touch Operation, inisiatif yang telah
diimplementasikan antara lain; Google Cloud – Hybrid-Cloud,
Cloud Core 5G-Ready,
Customer Identity and Access Management (CIAM), SAP S/4 HANA Cloud,
Omnichannel Customer Value Management (CVM), dan
Multi Channel Campaign Management (MCCM). (rhm)