Bali dan Lombok Diguncang Gempabumi Tektonik M 4,8

16 Oktober 2021, 05:38 WIB

AVvXsEibvYLQkLlYjgxcdtLXVJ 5joWvtp3 R6DzRFXYtCdOxPZOLdCMaJ tBAuBk9nEoP8Po155uo1fZCou8M2zBlEwP9MH 19oWVf
Gempabumi tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km./Dok.BMKG

Denpasar – Guncangan Gempabumi tektonik cukup keras dirasakan warga Bali dan Lombok pada Sabtu (16/10/2021) dinihari.

Informasi dihimpun, peristiwa yang mengagetkan warga terjadi  pukul 04:18:23 WITA, atau menjelang subuh

Melansir hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,8. Episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT.

Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo menyebutkan, gempabumi tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar lokal.

“Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem, Denpasar dan Lombok Utara IV MMI,” imbuhnya dalam keterangan tertulisnya.

Dilaporkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi di Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Mataram III MMI.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. 

Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Hingga  pukul 4:42 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan  atau aftershock dengan M=3,8 dirasakan di Kabupaten Karangasem I MMI dan M=2,7.

“Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya,” ucap Agus.

Selain itu, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. 

Kuatnya gempabumi itu dirasakan warga di Kabupaten Badung seperti disampaikan H Purnomo warga Perum Dewata Permai Sading Kecamatan Mengwi.

“Terasa sekali getaran gempanya tadi, saya terbangun menjelang subuh,” imbuhnya. Beberapa warga lainnya juga menyampaikan senada ikut merasakan kuatnya getaran ngempabumi. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini