Dibui, Anas Ingin Perjuangkan Indonesia Lebih Baik

17 Januari 2014, 20:38 WIB
Anas Urbaningrum (dok.Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Jakarta – Meski dari balik jeruji besi Petinggi ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia PPI Anas Urbaningrum terus mengubarkan perjuangan dan optimisme Indonesia bisa lebih baik lagi.

Sepekan mendekam di sel, Anas mengirimkan pesan lewat surat kepada rekan-rekannya di PPI. Dalam pesannya, Anas bertutur seputar kondisinya di di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Alhamdulillah, kondisi saya sehat dan tidak kurang apa pun juga. Yang berkurang adalah kebebasan ruang, dan kebebasan lain,” tutur Anas seperti disampaikan salah satu Fungsionaris PPI dalam peluncuran bukunya berjudul “Janji Kebangsaan Kita” di Rumah Pergerakan PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2014).

Kata Anas, meski dalam kondisi kesempitan, hal itu tidak dianggap sebagai suatu hal yang serius.

Tidak ada yang berkurang pada keyakinan dan optimismenya pada masa depan yang lebih baik.

“Saat saya mundur dari Partai Demokrat, itu halaman terakhir di Partai Demokrat yang saya cintai. Tapi itu bukan halaman akhir bagi negara ini, masih ada halaman berikutnya,” imbuhnya.

Hal yang harus terus dilakukannya adalah dengan menggali, menghidupkan dan mengembangkan semangat pergerakan Indonesia yang lebih baik.

Ini merupakan kesepakatan bersama ketika PPI didirikan.

“PPI sebagai cara untuk terus mencintai, berkontribusi, bekerja, dan beramal untuk Indonesia,” tukas mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Dia juga berpesan kepada aktivis PPI untuk terus saling memotivasi, idealisme untuk memajukan pergerakan.

Juga, menjaga soliditas, kekompakan, rasa saling percaya, rasa saling menolong di antara aktivis perubahan.

Aktivis PPI diminta menghindari permusuhan dan kebencian. Sebab, sikap kritis harus jauh lebih dikedepankan daripada kebencian.

Teruskan konsolidasi dengan teman-teman di daerah agar pemikiran dan gagasan bisa tersebar luas.

Lanjutkan tradisi memajukan tindakan, amal pikiran bagi masyarakat yang dibutuhkan,” pesan Anas.

Baginya, apa yang telah dirawat bersama akan jadi bibit yang sehat dan menyehatkan Indonesia.

Tidak perlu memikirkan siapa yang menikmatinya nanti, ibarat petani yang tak peduli siapa yang menikmati berasnya.

“Yakinlah pula, bahwa semua mendapat amanat, nikmat, dalam merintis bayi kecil bernama PPI.

“Ini tanggung jawab bersama agar kelak jadi manusia dewasa yang kaya akan amal. Terus bergerak,” tutupnya. (des)

Berita Lainnya

Terkini