Dekranasda Ingin Petani Kembangkan Potensi Bunga Kasna sebagai Edelweiss Bali

27 Mei 2021, 08:41 WIB

Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster menyatakan itu saat
menghadiri Pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten
Karangasem Ny Nuriasih Gede Dana masa bakti 2021-2026, yang bertempat di
Wantilan Kantor Bupati Karangasem/Dok. Humas Pemprov Bali.

Amlapura – Ketua TP PKK Provinsi Bali menyatakan potensi bunga Kasna
yang disebut-sebut sebagai bunga edelweisnya Bali sangat prospektif untuk
dikembangkan ke depan.

Putri yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster
menyatakan itu saat menghadiri Pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda
Kabupaten Karangasem Ny Nuriasih Gede Dana masa bakti 2021-2026, yang
bertempat di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, pada Rabu (26/5/2021).

Dia berharap dapat menjalin koordinasi yang baik dengan TP PKK maupun
Dekranasda Provinsi Bali dalam mengakselerasi semua program yang ada, sehingga
program yang dijalankan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Lebih dari itu, dalam acara yang juga turut dihadiri oleh Bupati Karangasem
Gede Dana, Putri Koster menyampaikan bahwa Kabupaten Karangasem merupakan
daerah yang memiliki banyak potensi alam dan kerajinan yang dapat dikembangkan
dan diberdayakan.

“Salah satunya adalah potensi bunga kasna, atau sering disebut edelweiss
Bali,” ungkap Putri.

Terlebih, pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini pariwisata
Bali benar-benar terpuruk. Untuk itu, dirinya berinisiatif untuk mengangkat
lagi kerajinan dan UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Bali
saat ini.

“Salah satunya adalah para petani bunga kasna di lereng Gunung Agung. Saya
ingin ke depannya kita kembangkan bunga kasna menjadi salah satu ikon Bali,
bahkan bisa diangkat menjadi kerajinan,” tuturnya.

Selama ini, bunga kasna yang masih serumpun dengan bunga edelweiss tersebut
biasanya digunakan untuk sarana upacara Hari Raya Galungan.

“Jika kita lihat kegunaan awalnya sebagai sarana upacara untuk Hari Raya
Galungan saja, maka otomatis produksinya hanya enam bulan sekali. Itu tentu
saja tidak baik bagi perekonomian warga di sana. Maka kita perlu jaga
produksinya agar tetap kontinyu,” ucapnya.

Dia berharap Bupati Karangasem dapat lebih serius dalam membangkitkan potensi
bunga kasna dan memberikan pembinaan bagi para petani, baik dari sisi
pembudidayaan maupun dari sisi pemasaran.

Langkah pertama yang ia harapkan adalah para petani di lereng selatan Gunung
Agung bisa membentuk koperasi, sehingga hasil panen bunga kasna para petani
bisa ditampung di koperasi serta menjaga harga tetap wajar.

Untuk itu, ia berharap Dinas Koperasi dan UMKM dapat memfasilitasi. “Jika
semua bisa terwujud, saya yakin para petani bisa sejahtera,” katanya
menegaskan.

Seniman multitalenta ini mengatakan, ini sesuai dengan visi misi Gubernur Bali
‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui pembangunan semesta berencana, yang
berujung pada pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakat Bali.

“Jika bisa terwujud, selain mengangkat kesejahteraan masyarakat petani di Desa
Temukus lereng Gunung Agung, juga bisa membuat kerajinan dari bahan bunga
kasna dengan ciri khas Bali, kemudian bisa dipasarkan hingga ke kancah
internasional,” ujarnya, mengharapkan.

Bupati Karangasem Gede Dana menyambut baik dan mengapresiasi ide dari Ketua
Dekranasda Provinsi Bali. Selanjutnya, pihaknya akan gencar melakukan
pembinaan dan memulai penataan manejemen terhadap budidaya bunga kasna
tersebut.

Ia berharap, dengan manajemen yang baik dan terstruktur akan memberikan dampak
positif bagi kesejahteraan masyarakat Karangasem.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Bali Wayan Jatra, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Bali Wayan Mardiana, Wakil Bupati Karangasem Artha Dipa serta undangan
terkait. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini