Duta Besar Indonesia di Negara ASEAN Diharapkan Turut Promosikan Pariwisata Bali

23 September 2021, 21:51 WIB
IMG 20210923 WA0220
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace)/Dok. Humas Pemprov Bali

Denpasar
– Para duta besar Indonesia di negara ASEAN diharapkan turut mempromosikan pariwisata Bali yang sudah siap menerima kunjungan wisatawan seiring tren positif yakni penurunan kasus Covid-19 di Pulau Dewata.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace)
mengapresiasi perhatian banyak pihak terutama para Duta Besar
Indonesia di kawasan Asia Tenggara akan pemulihan pariwisata Bali. 

Cok Ace menyampaikan itu saat Forum
Brainstorming Kepala Perwakilan RI di Kawasan Asia Tenggara terkait
dengan “Kesiapan Bali dalam menerima Wisatawan Mancanegara dan
Penjajakan Pembentukan Travel Bubble dengan negara ASEAN” secara virtual
dari ruang rapat Wakil Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar,
Kamis (23/9/2021).

Kata Wagub Cok Ace ,
saat ini Bali sangat siap menerima wisatawan mancanegara.  Apalagi, tren positif berupa penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19
yang cukup signifikan terjadi dalam kurun satu minggu ini. 


“Dalam kurun
beberapa hari ini kasus aktif di Bali melandai, angka kesembuhan selalu
di atas kasus aktif harian,” sebutnya. 

Bahkan,PPKM di Bali telah
diturunkan menjadi level 3. Sudah tidak ada lagi zona merah di sini,
lima Kabupaten berada di zona kuning dan 4 lainnya zona orange,”
paparnya.

Turut mendampingi Cok Ace, Kepala Perwakilan
BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, Ketua BTB Ida Bagus Agung Partha
Adnyana, serta Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Prov Bali Ida
Ayu Indah Yustikarini. 

Selain itu, ia juga menjabarkan
berbagai persiapan yang dilakukan tidak hanya oleh pemerintah Provinsi
Bali, namun juga oleh para pelaku pariwisata. 

Pemprov Bali telah menyiapkan grand design penerimaan
wisatawan mancanegara mulai dari kedatangan, karantina, perjalanan
selama di Bali hingga keberangkatan kembali ke negara asal. 

Selain itu, pemerintah bahkan telah bekerja sama dengan TNI/Polri dan juga
Satpol PP untuk menjaga ketat pintu-pintu masuk ke Bali. 

Dari
segi pelayanan medis, tokoh Puri Ubud ini juga mengaku bahwa Pemprov
Bali telah menunjuk 62 RS rujukan Covid-19 yang tersebar di seluruh
Bali. 

“Bahkan jumlah nakes kami sudah memadai untuk melayani jika hal
terburuk terjadi,” imbuhnya.

Ketersediaan
fasilitas kesehatan seperti oksigen sudah sangat memadai di setiap rumah sakit di Bali.

Dari
segi pelaku pariwisata, ia mengaku sekitar 1.871 tempat di Bali yang
terdiri dari hotel, restoran, destinasi pariwisata, mall hingga tempat
umum telah tersertifikasi CHSE dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Republik Indonesia. 

Pemprov Bali juga tengah mendorong
penggunaana aplikasi pedulilindungi sebagai salah satu syarat memasuki
tempat publik. Semua usaha tersebut tentu saja juga didukung dengan
capaian vaksinasi yang cukup baik di Bali. 

Hingga hari ini ia mengatakan
jumlah masyarakat yang sudah divaksis dosis pertama sekitar 96%, dan
73,22% sudah menerima dosis kedua. “Untuk pegawai pariwisata rata-rata
sudah menerima vaksin kedua,” tambahnya.

Dari berbagai
penjabaran di atas, ia berharap pintu pariwisata Bali untuk wisatawan
mancanegara bisa segera dibuka. 

Serta, ia juga mengharapkan kerja sama
negara-negara ASEAN dengan didukung oleh para Dubesnya untuk kerjasama
lebih lanjut di bidang pariwisata. 

Selain di bidang
pariwisata, Wagub Cok Ace juga menawarkan kerjasama dengan negara-negara
ASEAN di bidang pertanian. 

Saat ini menurutnya pemerintah Bali tengah
menggalakkan sistem pertanian hilirisasi. 

“Dari dulu sistem pertanian
kami selalu bersumber dari hulu, pemerintah memberikan bantuan berupa
bibit, pupuk, dll. Sistem ini sangat merugikan saat masa panen tiba
karena  bisa membuat harga komoditas anjlok. 

“Kami ingin
mengembangkan sistem hilir. Jika ada perusahaan dari negara ASEAN yang
ingin berinvestasi untuk pengolahan hasil pertanian hingga kami bisa
mengekspornya, kami sangat mengapresiasi,” tandasnya. 

Rapat
dihadiri Menteri Koordinator Maritim dan
Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang turut memberikan arahan tentang
pengendalian penyebaran COVID-19, meskipun saat ini Indonesia tengah
mengalami kasus melandai. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini