![]() |
Presiden Jokowi saat menghadiri Milad satu abad Mu’alimat Mu’alimaat Muhammadiyah Yogyakarta/foto: biro pers setpres |
YOGYAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan alasan digenjotnya pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Nusantara karena ingin antar anggota masyarakat bisa saling mengenal.
Dia berharap dengan infrastruktur maju merata akan mempercepat keterhubungan antarwilayah menjadi lebih meningkat.
“Keterhubungan antarwilayah itu pada gilirannya akan menyatukan seluruh daerah di Tanah Air sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan,” tegas Jokowi dalam acara peringatan Milad Satu Abad Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah, di Yogyakarta, Kamis, 6 Desember 2018.
Kenapa harus sambung menyambung? Supaya persatuan antara anak bangsa sebagai sebuah negara besar itu bisa disatukan. “Jadi yang namanya membangun infrastruktur bukan hanya urusan ekonomi tetapi juga urusan persatuan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa besar,” ujarnya.
Persoalan keterhubungan di negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau memang menjadi persoalan tersendiri. Apalagi, masih banyak wilayah yang belum menikmati infrastruktur yang sebaik di Pulau Jawa.
Di Papua misalnya, ketiadaan infrastruktur jalan yang baik menyebabkan lamanya waktu tempuh. Tak jarang, perjalanan yang semestinya dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam saja dapat memakan waktu hingga berhari-hari.
“Di Indonesia bagian timur, di Papua, jalan (rusak) seperti ini banyak sekali. Masak hanya 120 kilometer memakan waktu dua atau tiga hari baru sampai. Harus menginap, harus masak di jalan. Inilah pentingnya infrastruktur,” jelas Jokowi.
Meski baru-baru ini pembangunan di Papua sempat terhambat dengan adanya kelompok kriminal bersenjata, hal itu tak menyurutkan langkah pemerintah untuk terus membangun Papua dan wilayah-wilayah lain di Indonesia agar dapat saling terhubung.
“Orang Aceh harus kenal orang Papua, orang Papua harus kenal orang Kalimantan, orang Kalimantan harus kenal orang Jawa, orang Jawa harus kenal orang Sulawesi karena memang negara ini adalah negara besar,” demikian Jokowi. (rhm)