GHE Anugerahi Penghargaan Sepanjang Massa Alm. Mantan Gubernur Bali IB Mantra

14 Juli 2019, 21:23 WIB
IMG 20190714 WA0000
Almarhum Gubernur Bali 1978-1988 IB Mantra/ist

Badung – Dianggap berjasa besar dalam meletakkan pondasi pariwisata Bali yang berbasiskan budaya alm. Ida Bagus Mantra dianugrahi Penghargaan Sepanjang Masa (Lifetime Achievement) oleh Global Hospitality Expert (GHE).

Penghargaan diberikan serangkaian HUT ke-2 yang diselenggarakan di Soverign Hotel, Sabtu (13/7/2019). Bagi masyarakat, sosok alm. Prof Dr. IB Mantra, Gubernur Bali periode 1978-1988 ini memiliki segudang pemikiran dan karya yang masih dirasakan sampai saat ini.

Karya ayahanda Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra masih tetap menjadi pedoman dan inspirasi bagi masyarakat Bali. Tak jarang, lantaran karyanya yang memberikan manfaat bagi masyarakat Bali ini mendapat apresiasi banyak pihak.

President Director GHE, Agus Yoga Iswara mengungkapkan, sosok pendiri Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan pencetus Pesta Kesenian Bali (PKB) itu menjadi satu-satunya penerima penghargaan sepanjang masa.

Sedangkan 12 orang tokoh lainya mendapat anugrah Global Hospitality Award atas pemikiran cerdasnya dalam memajukan pariwisata di Bali dan Indonesia.

“Penganugrahan Penghargaan sepanjang masa (Lifetime Achievement) ini kepada almarhum serta tokoh budaya Bali, karena dinilai telah meletakkan pondasi pariwisata Bali yang berbasis budaya dan menjadi taksu pariwisata Bali hingga saat ini,” tuturnya.

GHE sebagai tenaga expert merasa terpanggil untuk menguatkan kembali ketahanan sumber daya manusia, bukan hanya pada technical skills namun juga pada soft skills dan human skills.

Semua itu dilakukan untuk inovasi dan kreatifitas dalam menjalankan usaha bisnis dengan tanpa merusak atau mengabaikan sisi keunggulan destinasi.

Dijelaskan, bagaimana alam budaya-seni sebagai keunggulan destinasi saat ini dihadapkan pada ancaman degradasi dalam berbagai hal seperti kualitas sumber daya alam, perubahan gaya hidup masyarakat serta pengaruh dunia digital.

“Ini perlu disikapi dengan cara pandang yang holistic dan visioner bahwa industri ini perlu penyelamatan yang nyata dan konsisten,” sambungnya.

Ketua penyelenggara kegiatan, I Made Ramia Adnyana, menyampaikan rangkaian kegiatan Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 di Bali juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Bali dan Indonesia bukan hanya terkenal sebagai destinasi wisata namun juga sebagai pencetak dan penyedia sumber daya manusia kepariwisataan yang handal dan kompeten.

“Karena disadari bahwa keberlanjutan suatu destinasi dan industri pariwisata sangat tergantung pada kualitas SDM yang mengelolalanya,” urainya. Ajang Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 di Bali akan menjadi embrio agenda tahunan kedepannya.

“Kedepan akan dilaksanakan secara bergilir di berbagai kota besar di Indonesia untuk pemerataan dan menjadi gerakan nasional akan pentingnya pemahaman industri pariwisata sebagai bentuk perekonomian yang berbasis kerakyatan,” tutupnya. (riz)

Berita Lainnya

Terkini