Gubernur Anies Baswedan: Penambahan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Kurangi Pemanasan Global

Gubernur Pemprov DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menegaskan penambahan ruang terbuka hijau di perkotaan menjadi terobosan dalam upaya mengurai persoalan pemanasan global dan perubahan iklim.

26 Mei 2022, 23:02 WIB

Dengan kerja sama ini harapannya kompleks Kemayoran menjadi ruang ketiga yang berkontribusi terhadap lingkungan hidup dan sosial masyarakat, serta pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca 2030 dan net zero emissions 2050,” tuturnya.

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih atas kesedian UGM bekerja sama dalam penataan kawasan Kemayoran.

Menurutnya, kampus memiliki kekuatan konspetual frame work yang kuat dan bisa menjadi pedoman pengembangan kawasan dalam jangka panjang.

Hadapi UN, Menteri Anies Ingatkan Siswa Jangan Khawatir Berlebihan

“Harapannya ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru yang terbangun akan berkelanjutan kedepannya,” imbuhnya.

Selain itu, juga MoU pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengbadian masyarakat dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, bangga menjadi mitra kerja sama dari Pemprov DKI Jakarta dan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran. Ia berharap kerja sama yang telah disepakati bersama bisa segera direalisasikan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Komitmen Merawat Keberagaman dan Toleransi, UGM Bangun Kawasan Kerohanian

“Mudah-mudahan kerja sama ini benar-benar bisa diimplementasikan dalam pekerjaan riil sehingga memberikan manfaat bagi ketiga belah pihak,” sambungnya.

Terkait kerja sama penataan ruang publik, Panut mengatakan bahwa ruang publik memiliki peran penting bagi masyarakat DKI untuk menjalankan aktivitas. Oleh sebab itu, keberadaan ruang publik yang sehat, nyaman, dan menyenangkan sangat diperlukan.

Guna menopang jalannya pemerintahan yang baik, maka pengembangan SDM bagi DKI Jakarta jadi hal penting.

Kalahkan Dua Guru Besar Teknik, Prof. dr. Ova Emilia Rektor UGM Terpilih

“Penelitian, perencanaan pembangunan juga bisa dilakukan secara bersama dengan saling sinergi harapannya berbagai persoalan yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik,” terangnya.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran, Medi Kristianto, menjelaskan pusat pengelolaan kompleks Kemayoran merupakan bagian dari pelayanan publik di Jakarta.

Pihaknya mengelola 454 hektare kawasan terbuka dengan 5 hektare diantaranya hutan dengan vegetasi yang beragam. Lalu, 40 hektare berupa lapangam golf yang menjadi daerah resapan air dan ruang terbuka hijau dan 17 hektare berupa danau untuk pengendalian banjir di sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. ***

Artikel Lainnya

Terkini