ISFO 2024, OJK Dorong Gen Z Pahami dan Gunakan Produk Layanan Keuangan Syariah

OJK terus berupaya mendorong pengembangan keuangan syariah melalui peningkatan literasi di kalangan generasi muda melalui berbagai seperti ISFO 2024

20 September 2024, 04:55 WIB

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan OJK mengharapkan melalui kegiatan Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2024 dapat mendorong generasi Z pelajar dan mahasiswa memahami menggunakan produk layananan keuangan.

OJK terus berupaya mendorong pengembangan keuangan syariah melalui peningkatan literasi di kalangan generasi muda melalui berbagai seperti ISFO 2024.

Kehadiran ISFO 2024 untuk mendorong para pelajar dan mahasiswa lebih memahami mengenai keuangan syariah dan dapat menggunakan produk/layanan keuangan syariah untuk kebutuhannya.

Hal itu ditegaskan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi pada acara pengumuman pemenang ISFO 2024 di Jakarta, Selasa.

Friderica Widyasari Dewi menegaskan Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Sehingga untuk mengisi potensi itu antara lain dibutuhkan pemahaman mengenai produk dan layanan sektor jasa keuangan di masyarakat termasuk di kalangan generasi muda.

“Yang harus kita terus tingkatkan supaya kita bisa menjadi pemain utama dalam pengembangan syariah baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Friderica Widyasari Dewi.

ISFO 2024 terdiri atas dua kategori lomba yaitu Kompetisi Cerdas Cermat Keuangan Syariah (CCKS) dan Kompetisi Wirausaha Muda Syariah (WMS), ISFO 2024 diikuti oleh pelajar/mahasiswa dari seluruh wilayah Indonesia.

Kompetisi CCKS ditujukan untuk pelajar SMA/sederajat dan mahasiswa guna mengasah kemampuan seputar keuangan syariah dan Kompetisi WMS diikuti oleh mahasiswa yang memiliki bisnis/usaha mikro.

Kegiatan ISFO dibuka tanggal 24 Juni 2024, ISFO berhasil menjangkau 4.373 peserta pelajar/mahasiswa dengan rincian 858 tim atau 2.574 orang peserta kompetisi CCKS kategori pelajar, 532 tim atau 1.596 peserta kompetisi CCKS kategori mahasiswa, dan 102 tim atau 203 peserta kompetisi WMS.

Semua peserta telah melalui berbagai tahapan seleksi yang ketat. Peserta CCKS telah berkompetisi mulai dari babak penyisihan regional, final regional, dan final nasional yang dilaksanakan secara daring hingga menghasilkan tiga tim terbaik dari masing-masing kategori pelajar dan mahasiswa.

Peserta memanfaatkan infrastruktur edukasi yang dimiliki OJK antara lain Learning Management System Edukasi Keuangan, minisite Sikapiuangmu, dan website resmi OJK.

Tercatat sejumlah 3.749 akun baru LMSKU dibuka oleh para peserta ISFO untuk mendapatkan pembelajaran terkait keuangan syariah.

Selain itu, seluruh peserta WMS telah mengumpulkan karya paper mengenai pengembangan bisnis/usaha nya pada Kompetisi Wirausaha Muda Syariah.

Setelah melalui seleksi awal, seleksi lanjutan, dan babak presentasi dengan para ahli di bidang keuangan syariah, telah diperoleh tiga tim terbaik yang menyandang titel sebagai grand finalis.

Setelah melalui berbagai rangkaian, ISFO telah mencapai puncak acaranya pada kegiatan Grand Final ISFO 2024 dimana para grand finalis didatangkan langsung ke Jakarta pada untuk bertanding dan memperebutkan titel juara nasional.

Kegiatan Grand Final ISFO diwarnai oleh antusiasme dan semangat yang tinggi oleh sekitar 480 peserta yang hadir secara fisik dan 350 yang hadir secara daring. Melalui kegiatan ini, telah diperoleh tiga juara untuk setiap kompetisi, yaitu:

Kompetisi CCKS Pelajar, juara 1 diraih oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Batam, juara 2 diraih oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, dan juara 3 diraih oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Lampung Timur.

Kompetisi CCKS Mahasiswa, juara 1 diraih oleh Universitas Airlangga, juara 2 diraih oleh Universitas Indonesia, dan juara 3 diraih oleh Universitas Brawijaya
Kompetisi WMS, juara 1 diraih oleh Universitas Pertamina pemilik bisnis MooApps, juara 2 diraih oleh Universitas Padjajaran pemilik bisnis Hi-Up Indonesia, dan juara 3 diraih oleh UPN Veteran Jawa Timur pemilik bisnis Macpop Lomba Best Supporter, juara 1 diraih oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Kota Batam, juara 2 diraih oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Lampung Timur, dan juara 3 diraih oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang

Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai serta tabungan SimPel iB untuk pelajar dan tabungan emas untuk mahasiswa dengan total sebesar ±Rp112 juta. penyerahan produk inklusi keuangan syariah oleh BSI, UUS Bank DKI, dan UUS PT Pegadaian hadiah yang diberikan ke peserta

Edukasi Keuangan Perempuan Indonesia

Sebelumnya, OJK bersama Komunitas Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (DWP SETJEN DEN) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan edukasi keuangan berkelanjutan dengan tema “Peran Ibu Cerdas Literasi Keuangan dalam Kontribusi Tercapainya Transisi Energi Menuju NZE di Tahun 2060” di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Aula BPSDM ESDM), Jakarta.

Kegiatan dihadiri Friderica Widyasari Dewi, Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (DWP KESDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sri Suparni Bahlil Lahadalia, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (DWP KESDM) Vidi Dadan Kusdiana, serta Ketua DWP Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (DWP Setjen DEN) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Lucy Djoko Siswanto beserta para pengurus, anggota DPW Setjen DEN dan karyawati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Friderica Widyasari Dewi menyampaikan sebagai menteri keuangan di keluarga, seorang Ibu harus memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan keluarga.

“Saya yakin Ibu-Ibu disini juga punya challenge tersendiri bagaimana mengelola keuangan di keluarga. Tapi saya yakin challenge sekarang lebih berat daripada dulu, Bu, karena dulu belum ada sosial media. Jadi ibu-ibu yang bijak sangat akan menentukan sukses tidaknya pengolahan keuangan keluarga, kesejahteraan keluarga,” kata Friderica Widyasari Dewi .

Sri Suparni mengapresiasi pelaksanaan edukasi keuangan yang dilakukan oleh OJK pada hari ini dalam upayanya meningkatkan pemahaman keuangan perempuan guna mendukung transisi energi menuju net zero emission.

Dikatakan, literasi keuangan bukan hanya soal mengatur anggaran rumah tangga, tetapi juga tentang bagaimana berinvestasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Pada era transisi energi ini saya percaya bahwa setiap keluarga dapat menjadi agent perubahan, kita mulai dari hal-hal yang sederhana seperti memilih teknologi ramah lingkungan, mengelola keuangan dengan bijak dan mendukung kebijakan dan mempromosikan berkelanjutan.

“Saya berharap kehadiran kita semua disini dapat memperkuat komitmen kita Untuk menjadi bagian dari solusi bagi generasi yang akan datang,” imbuh Sri Suparni. ***

Berita Lainnya

Terkini