Kabarnusa.com, Denpasar – Aktivis perdamaian dan para pengikut Anand Krishna menggelar doa bersama sebagai bentuk rasa kehilangan dengan mengenang perjuangan tokoh perdamaian asal Afrika Selatan Nelson Mandela.
Duka tidak hanya dialami masyarakat Afrika Selatan namun selurun dunia atas meninggalnya Mandela seorang ikon global ahimsa masa kini.
Ketokohan Mandela dapat disejajarkan dengan tokoh dunia lainnya seperti Martin Luther King, Jr.
“Mandela telah menjadi bagian dari gerakan Ahimsa (Tanpa Kekerasan) sedunia yang diawali oleh Mahatma “ Sang Jiwa Besar” Gandhi awal abad lalu di Afrika Selatan,” ulas Chariman dari Anand Ashram Foundation wayan Sayoga kepada kabarnusa,com baru-baru ini.
Karenanya, guna mengenang perjuangan dan kehidupan Mandela, Anand Ashram Foundation (berafiliasi dengan PBB) bersama-sama National Integration Movement (NIM), Islamic Movement for Non-Violence (IMN) menggelar doa bersama.
Kegiatan doa bersama untuk mengenang tokoh anti apartheid itu juga melibatkan Centre for Vedic and Dharmic Studies, Indonesian Women’s Association for Global Peace (IWAG-P), and One Earth Integral Education Foundation.
“Doa Doa Perdamaian Bersama (Peace Prayer) dalam acara An Evening of Meditation for Innerpeace : Interfaith Family Gatherings kami gelar di 3 (tiga) kota,” imbuhnya.
Tiga kota yang menggelar doa bersama untuk Mandela itu adalah Ciawi, Jogjakarta dan Bali.
Jejak-jejak langkah perjuangan Mandela sambung Sayoga telah menginspirasi banyak orang, tidak hanya rakyat Afrika Selatan, tetapi juga banyak orang-orang di seluruh dunia.
Kesabaran dan keharmonisan perjuangan Mandela dilakukan tanpa kekerasan (ahimsa) dalam memperjuangkan kesetaraan ras dan kemanusiaan.
“Perjuangannya telah melampaui batas-batas negara, iman dan kekuatan politik manapun,” tukas Sayoga.
Hal senada disampaikan Maya Safira Muchtar dari Islamic Movement for Non-Violence (IMN), bahwa perjuangan Mandela dalam menghadapi kekuatan lawan politiknya menginspirasi dunia.
Mandela berhasil melakukan perjuangan tanpa kekerasan (ahimsa) sebagai senjata yang terbukti ampuh telah digunakan di masa kini.
Mandela menginspirasi banyak orang di dunia untuk melawan kekuatan lawan dengan kelembutan perjuangan tanpa kekerasan sebagai senjata ampuh.
Mandela memilih cara secara humanis yang telah berhasil menjatuhkan rezim ketidaksetaraan apartheid di Afrika Selatan.
Perjuangan ahimsa Mandela dalam memperjuangkan kesetaraan dan keharmonisan dalam kehidupan manusia adalah sesuatu yang patut dikenang sepanjang masa.
Kita patut meneladani Mandela dalam menghadapi dinamika kehidupan bersama menuju Satu Bumi Satu Langit Satu Umat Manusia,” tutupnya. (kto)