Ketika Imajinasi Jadi Kenyataan: Halte Bus 3D Pertama di Bali, Ikon Baru Kawasan Kreatif

Nuanu Creative City resmi memperkenalkan Bus Stop Enam, halte keenam di kawasan seluas 44 hektar ini sekaligus struktur pertama di Nuanu yang dibangun menggunakan teknologi pencetakan 3D.

23 April 2025, 20:01 WIB

Tabanan – Sebuah terobosan inovatif hadir di Tabanan, Bali, dengan diresmikannya Bus Stop Enam oleh Nuanu Creative City pada 22 April 2025.

Halte bus ini bukan sekadar tempat menunggu transportasi umum, melainkan sebuah prototipe signifikan karena menjadi struktur pertama di Bali yang dibangun menggunakan teknologi pencetakan 3D.

Bus Stop Enam, yang merupakan halte keenam di kawasan kreatif seluas 44 hektar ini, merefleksikan eksplorasi Nuanu terhadap metode pembangunan mutakhir. Pembangunan halte ini bertujuan untuk menguji potensi teknologi 3D dalam menciptakan ruang publik yang tidak hanya fungsional dan artistik, tetapi juga berkelanjutan.

Proses pembangunan Bus Stop Enam menggunakan printer 3D model L3D1 (single-arm) dan berhasil diselesaikan dalam waktu empat hari.

Desainnya mengintegrasikan campuran material khusus yang diprogram untuk meningkatkan kekuatan struktural dan mengurangi kebutuhan pemeliharaan.

Selain itu, desainnya juga mempertimbangkan kemudahan transportasi dan perakitan dengan fitur slow.

Di jantung kawasan kreatif Nuanu yang dinamis, tepatnya pada tanggal 22 April 2025, sebuah inovasi mencuri perhatian. Bus Stop Enam, halte bus yang unik, berdiri kokoh sebagai hasil dari keberanian Nuanu Creative City dalam merangkul teknologi masa depan.

Halte ini bukan sekadar penanda tempat menunggu bus; ia adalah simbol dari eksplorasi tanpa henti terhadap cara-cara baru dalam membangun dan menciptakan ruang.

Dengan bangga, Bus Stop Enam menjadi struktur pertama di Bali yang lahir dari sentuhan magis printer 3D.
Lev Kroll, CEO Nuanu Creative City, mengungkapkan antusiasmenya,

“Kami merasa sangat beruntung memiliki kebebasan untuk menjajal berbagai alat dan teknik baru, salah satunya adalah pencetakan 3D.”

Proyek halte ini, lanjutnya, memberikan kesempatan berharga untuk menguji potensi teknologi ini dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Mereka ingin melihat bagaimana teknologi 3D dapat memengaruhi bentuk, kecepatan pembangunan, dan fungsi sebuah struktur, sambil tetap setia pada nilai-nilai desain yang mereka anut.

Langkah awal ini menjadi penting bagi Nuanu untuk memahami lebih dalam peluang dan batasan teknologi 3D, sebagai pijakan menuju praktik pembangunan yang lebih cerdas dan kreatif di masa depan.
Kini, Bus Stop Enam telah menjadi bagian integral dari sistem mobilitas di Nuanu.

Setiap interaksi dengannya memberikan pelajaran berharga yang akan memandu pembangunan fasilitas lain di kawasan ini.

Nuanu tetap berkomitmen pada keahlian tangan (craftsmanship) dan keberlanjutan, menjadikan teknologi sebagai alat untuk memperkuat nilai-nilai tersebut.

Lebih jauh lagi, Nuanu telah mendirikan sebuah laboratorium riset kecil yang didedikasikan untuk eksperimen pencetakan 3D dalam bidang arsitektur.

Di sinilah ide-ide desain baru, teknik struktural inovatif, dan penggunaan material berkelanjutan terus dieksplorasi. Visi Nuanu tidak berhenti di situ.

Mereka bercita-cita untuk mengembangkan laboratorium ini menjadi pusat edukasi yang interaktif, di mana generasi muda dapat bersentuhan langsung dengan teknologi melalui pendekatan yang kreatif.

Rencananya mencakup pengembangan modul pembelajaran seputar fabrikasi digital dan pola pikir desain, dengan harapan dapat menumbuhkan generasi pemikir dan pembangun masa depan yang inovatif.

Dengan semangat menggabungkan eksperimen dan pendidikan, Nuanu berharap dapat menginspirasi lahirnya para inovator masa depan.**”

Berita Lainnya

Terkini